LAPORAN PRATIKUM
MENENTUKAN KALOR YANG
HILANG DALAM PROSES PERTUKARAN KALOR
A.
P engertian
Panas, bahang, atau kalor adalah energi yang berpindah akibat
perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas adalah joule.
Panas bergerak dari daerah bersuhu
tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak
dari atom-atom atau molekul penyusunnya.
Energi dalam ini berbanding lurus
terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka
akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah
energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk
menyamakan panas dan energi internal. Perbedaanya adalah panas dihubungkan
dengan pertukaran energi internal dan kerja yang dilakukan oleh sistem.
Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum pertama termodinamika.
Radiasi inframerah sering dihubungkan dengan panas,
karena objek dalam suhu ruangan atau di atasnya akan memancarkan
radiasikebanyakan
terkonstentrasi dalam "band" inframerah-tengah.
B.
Tujuan
1. Mahasiswa
dapat menentukan jumlah kalor yang hilang dalam proses pertukaran kalor antara
air yang bersuhu tinggi dan air yang bersuhu rendah
2. Mahasiswa
dapat menentukan factor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor yang hilang.
C.
Alat
dan Bahan
1. Beaker
glas 250 ml, 2 buah
2. Pemanas
air
3. Termometer
batang
4. Timbangan
5. Gabus
D.
Dasar
Teori
Jika 2 sistem
yang berbeda suhunya bersentuhan, maka system yang suhunya lebih tinggi akan
melepaskan kalor dan system yang suhunya lebih rendah akan menyerap kalor.
Karena melepas kalor, maka system yang suhunya lebih tinggi akan turun suhunya.
Sebaliknya sitem yang suhunya lebih rendah akan naik suhunya. Pada suatu saat
akan terjadi kesetimbangan termal, dan suhu kedua sistem menjadi sama.
Menurut hukum
kekekalan energi, kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap. Dalam
kasus kedua system adalah system terbuka, maka sebagian kalor diserap oleh
lingkungan. Kalor ini sering dianggap sebagai kalor yang hilang.
Misalnya bejana
1 berisi air dengan massa m1 dan suhu awal t1. Bejana 2
berisi air dengan massa m2 dan suhu awal t2. Diketahui t2
lebih besar dari t1. Kalor jenis air adalah 1 kal/gram°C. Setelah
tercapai kesetimbangan termal, suhu campuran menjadi tc. kalor yang
dilepas bertanda negatif dan kalor yang diserap bertanda positif. Menurut Azas
Black :
Kalor yang dilepas = kalor yang diserap
-m2 x c x (t1-t2)
= m1 x c x (t2-t1) + kalor yang hilang.
Karena
besaran-besaran yang lain diketahui nilainya kecuali besaran kalor yang hilang,
maka besarnya kalor yang hilang dapat ditentukan.
Untuk mengurangi
jumlah kalor yang hilang, maka bejana tempat percampuran dapat diberi bahan
yang tidak mudah menyerap kalor, atau tidak mudah menghantar kalor ke
lingkungan.
E.
Prosedur
Pelaksanaan
1. Isi
air dalam 2 bejana, masing-masing ± 100 ml
2. Ukur
volume air dalam masing-masing bejana
3. Hitung
massa air dalam masing-masing bejana
4. Panaskan
air dalam salah satu bejana
5. Ukur
suhu air dalam masing-masing bejana
6. Campurkan
air ke dalam salah satu bejana
7. Biarkan
beberapa saat sampai suhu campuran air itu konstan
8. Ukur
suhu campuran air itu
9. Catat
semua data yang diperoleh
Lapisi salah
satu bejana tempat mencampur air dengan gabus. Ulangi kembali langkah a sampai
langkah h
F.
Tugas
dan Pernyataan
1. Berapa
kalori yang diserap oleh lingkungan (kalor yang hilang)?
Jawaban :
Diket:
ü masa
glass(mg): 125,13 gram
ü masa
air dingin(mad) : 218,71 gram
ü volume
air(v) : 100cc
ü masa
air panas(map) : 213,24 gram
ü Tp
: 65ºC
ü Td
: 23ºC
ü Tc
: 42ºC
Ditanya: Qhilang tanpa gabus ?
mp.c.
Tp=md.c.
+
Qhilang
Qhilang= -mp.c.
Tp-md.c.
Mp= masa air panas – masa gelas
Mp= 213,24 – 125,13 = 88,11
Md= masa air dingin – masa gelas
Md= 218,71 – 125,13 = 93,58
.
Td-Tc = 23-42 = - 19
Jadi, Qhilang= -mp.c.
Tp-md.c.
= - 88,11.1.23 –( - 93,58.1( -19))
= - 2026,23 –( - 1778,02)
= - 248,51
Diket :
ü Masa
gelas : 125,56 gram
ü Masa
air panas : 213,24 gram
ü Masa
air dingin : 218,71 gram
ü Volume
air : 200cc
ü Tc
: 42ºC
ü Td
: 23ºC
ü Tp
: 44ºC
Ditanya : Qhilang dengan gabus ?
Mp= masa air panas – masa gelas
Mp= 213,24 – 125,56 = 87,68
Md= masa air dingin – masa gelas
Md= 218,71 – 125,56 = 93,15
.
Td-Tc = 23-42 = - 19
Jadi, Qhilang= -mp.c.
Tp-md.c.
= - 87,68.1.2 –( - 93,15.1( -19))
= - 175,36 –( - 1764,85)
= 1594,49
2. Apa
cara yang bisa ditempuh untuk mengurangi kalor yang hilang? Beri contoh alat
yang dirancang dengan pertimbangan mengurangi kaor yang hilang? Bagaimana cara
kerjanya?
Jawaban:
Kalor dapat berpindah
dari suatu zat ke zat yang lain, JIKA TERDAPAT PERBEDAAN TEMPERATUR. Cara kalor
berpindah umumnya terbagi menjadi 3 bagian,yaitu Radiasi, Konveksi dan
Konduksi.Dibagian postingan ini, kita mulai dengan pembahasan tentang radiasi
dulu.
Radiasi adalah perpindahan kalor dari dua sistem
dalam keadaan ruang hampa TANPA zat yang dilaluinya ikut berpindah. contohnya
adalah radiasi energi panasnya matahari menembus ruang hampa menuju bumi. tidak
semua gelombang dapat melalui ruang hampa udara ini. salah satu nikmat Allah,
setiap pagi cahaya matahri dengan sangat cepatnya tiba di bumi.Kita ketahui
jarak yang ditempuh cahaya matahari ini, harus melewati ruang hampa antara
Matahari dan bumi sejauh 149 juta km. Waa…w sangat jauh ya…beruntung para
ilmuwan telah berhasil mengukur kecepatan cahaya ini sebesar 3 x 10^8 m/s atau
cahaya matahari sanggup menempuh jarak 300ribu km setiap detiknya.
Tahukah anda dengan greenhouse/rumah kaca?
kalau kita masuk malam hari, kita masih bisa merasakan kehangatan, mengapa
demikian? nah..inilah salah satu manfaat adanya radiasi kalor dari cahaya
matahari. Prinsip kerjanya, cahaya matahari memasuki ruangan menembus
kaca. Sebagian dari gelombang yang panjang gelombangnya besar memantul
kembali ke ruangan, sedangkan cahaya dengan gelombang pendek tetap berada di
ruangan. Akibatnya tanaman didalamnya terus menerus mendapatkan energi cahaya
sepanjang siang dan malam. Kita ketahui, cahaya matahari sangat berperan
dalam peristiwa fotosintesis.
Contoh alatnya adalah seperti :
Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang
berada di dalamnya agar tetap panas dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat
untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.
Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat perpindahan kalor pada
termos, yaitu dengan cara:
·
permukaan tabung kaca
bagian dalam dibuat mengkilap dengan lapisan perak yang berfungsi mencegah
perpindahan kalor secara radiasi dan memantulkan radiasi kembali ke dalam
termos,
·
dinding kaca sebagai
konduktor yang jelek, tidak dapat memindahkan kalor secara konduksi, dan
·
ruang hampa di antara
dua dinding kaca, untuk mencegah kalor secara konduksi dan agar konveksi dengan
udara luar tidak terjadi
Setrika
Setrika terbuat dari logam yang bersifat konduktor
yang dapat memindahkan kalor secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika.
Adapun, pegangan seterika terbuat dari bahan yang bersifat isolator.
Panci Masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian
luarnya mengkilap. Hal ini untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan
panci terbuat dari bahan yang bersifat isolator untuk menahan panas.
Beras yang dimasukkan ke dalam panci berisi air dan diletakkan di atas kompor menyala, lama-kelamaan akan menjadi nasi. Api kompor mengeluarkan kalor yang berpindah dari panci ke air kemudian air menjadi panas dan memanaskan beras sehingga beras menjadi nasi. Kamu telah mengetahui bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi dan dapat berpindah apabila terdapat perbedaan suhu. Secara alami kalor berpindah dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Bagaimana kalor dapat berpindah? Apabila ditinjau dari cara perpindahannya, ada tiga cara dalam perpindahan kalor yaitu:
1.
konduksi (hantaran),
2.
konveksi (aliran), dan
3.
radiasi (pancaran).
Jadi intinya, jika kita memanaskan dengan tempat
yang terbuka maka banyak kalor yang hilang k udara, sedangkan jika tempat yang
kita pilih tertutup dan memakai lapisan didalamnya maka kalor akan lebih
sedikit yang hilang. Misalnya pada termos, jika air kita masuk kedalam termos
pasti dia lebih tahan lama panas nya dibandingkan kita masuk ketempat seperti
gelas.
Lembar data
A. Tanpa
Pelapis Gabus
Volume
air dingin = V1 (cm3)
|
Massa
air dingin = m1 (gram)
|
Suhu
air dingin = t1 (°C)
|
Volume
air panas = V2 (cm3)
|
Massa
air panas = m2 (gram)
|
Suhu
air panas = t2 (°C)
|
Suhu
campuran = tc (°C)
|
100
|
218,71
|
23
|
100
|
213,24
|
65
|
42
|
|
|
|
|
|
|
|
Perhitungan :
Massa air =
volume air x massa jenis air
Massa
jenis air = 1 gram/cm3
Kalor jenis air
= 1 kal/gram °C
-m2 x
c x (tc-t2) = m1 x c x (tc-t1)
= kalor yang hilang
Kalor yang
hilang = m2 x c x (tc-t2) - m1 x c
x (tc-t1)
B. Dengan
Pelapis Gabus
Volume
air dingin = V1 (cm3)
|
Massa
air dingin = m1 (gram)
|
Suhu
air dingin = t1 (°C)
|
Volume
air panas = V1 (cm3)
|
Massa
air panas = m2 (gram)
|
Suhu
air panas = t1 (°C)
|
Suhu
campuran = tc (°C)
|
200
|
218,71
|
23
|
200
|
213,24
|
44
|
42
|
|
|
|
|
|
|
|
Perhitungan :
Massa air =
volume air x massa jenis air
Massa
jenis air = 1 gram/cm3
Kalor jenis air
= 1 kal/gram °C
-m2 x
c x (tc-t2) = m1 x c x (tc-t1)
= kalor yang hilang
Kalor yang
hilang = -m2 x c x (tc-t2) - m1 x c
x (tc-t1)
Kesimpulan :
Dari
hasil praktikum yang kami lakukan kemarin saya bisa mengambil kesimpulan
tentang praktikum menentukan kalor yang hilang dalam proses pertukaran kalor
adalah jika kita menghitung Q hilang dengan tanpa gabus maka hasil yang kita
perolehn adalah negative, karena tanpa gabus tempatnya terbuka dan banyak kalor
yang hilang, seperti yang ada di teori. Sedangkan jika kita memakai pelapis
gabus hasilnya adalah positif dan dikarenakan jika memakai gabus dsn penutup
kalor yang ak keluar akan terpantul lagi kedalam, dan yang keluar hanya
sedikit, misalkan contohnya termos. Termos dapat menyimpan air tetap panas
didalam nya, karena termos tertutup dan d lapisin gabus serta bahan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar