LAPORAN
PRAKTIKUM
DEBIT
ALIRAN FLUIDA SEBAGAI FUNGSI DARI JARI-JARI PEMBULUH, TEKANAN FLUIDA DAN
VISKOSITAS FLUIDA
A. Pengertian Fluida
Fluida adalah suatu
zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara
continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil
atatu bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup
zat cair, gas, air, dan udara karena zat-zat ini dapat mengalir.
Sebaliknya batu dan benda2 keras (seluruh zat-zat padat tidak dapat dikategorikan sebagai fluida karena zat-zat tersebut tidak bisa mengalir secara continue).
Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul2 dengan jarak pisah yang cukup besar untuk gasdan jarak pisah yang cukup kecil untuk zat cair. Molekul2 tersebut tidak dapat terikat pada suatu sisi, melainkan zat-zat tersebut saling bergerak bebas terhadap satu dengan yang lainnya.
Fluida merupakan salah zat-zat yang bisa mengalir yang mempunyai partikel kecil sampi kasat mata dan mereka dengan mudah untuk bergerak serta berubah-ubah bentuk tanpa pemisahan massa.
Ketahanan fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruang.
Fluida adalah benda yang dapat mengalami perubahan bentuk secara terus menerus karena gaya gesek yang bekerja terhadapnya.
Fluida di bagi menjadi2 bagian di antaranya adalah
1.
Fluidan ststis (fluida yang diam)
2.
Fluida dinamis (fluida yang
bergerak
Contoh fluida
Beriktu ini adalah contoh-contoh fluida diabtaranya adalah :
Minyak peluma, Susu dan air, Udara, Gas, Cairan.
Kesemua zat-zat diatas atau zat cair itu dapat dikkategorikan
kedalam fluida karena sifat-sifatnya fluida yang bisa mengalir dari
tempat yang satu ketempat yang lain.
Aplikasi fluidaFluida adalah salah
satu yang terkatagorikan suatu anugarah yang sangat penting dalam kehidupan
kita sehari-hari. Setiap hari pasti manusia membutuhkanya untuk dihirup,
diminum, terapung dan juga tenggelam di dalam fluida tersebut.
Fluida juga setiap hari digunakan pesawat udara terbang melalui blowenya, dan kapal terapung di atasnya.
Fluida juga setiap hari digunakan pesawat udara terbang melalui blowenya, dan kapal terapung di atasnya.
B. Tujuan
Agar kita dapat menentukan hubungan
antara:
1. Debit aliran fluida dengan jari-jari
pembuluh yang besar,sedang dan kecil
2. Debit aliran fluida dengan tekanan
fluida
3. Debit aliran fluida dengan
viskositas fluida
C. Alat dan Bahan
1. Bejana berpancuran
2. Pembuluh karet/plastik dengan
beberapa ukuran jari-jari
3. Gelas ukur
4. Stopwatch
5. Air
6. Sirup
D. Dasar teori
Hukum Poiseuille
D=
4 (P1-P2)/ 8
L
D= debit aliran = volume
aliran/waktu
r= jari-jari pembuluh = 3,14
(P1-P2) =
selisih tekanan fluida
Satuan viskositas= N s/m2 = Pa.s = pas
Viskositas air= 1 mili pas
Viskositas darah= 1-3 mili pas
Dari Hukum Poiseuille terlihat adanya hubungan sebagai
berikut.
1. Debit berbanding lurus dengan
pangkat empat jari-jari pembuluh
2. Debit berbanding lurus dengan
selisih tekanan fluida
3. Debit berbanding terbalik dengan
viskositas fluida
4. Debit berbanding terbalik dengan
panjang pembuluh
Dalam
konteks medis, hukum ini dapat diterapkan untuk mengkaji hubungan antara debit
aliran darah dengan jari-jari pembuluh darah, tekanan darah dan viskositas
darah.
Jari-jari
pembuluh dapat diubah-ubah dengan mengganti pembuluh dari berbagai ukuran.
Selisih tekanan fluida merupakan selisih tekanan hidrostatis fluida pada posisi
lubang pancuran dan pada posisi permukaan fluida dalam bejana berpacuran. Jika
selisih tinggi fluida pada kedua posisi itu adalah h, maka selisih tekanan
hidostatis, P=
gh
dimana
adalah massa jenis fluida, g adalah kecepatan
gravitasi dan h adalah tinggi fluida. Viskositas fluida dapat diubah-ubah
dengan mengganti konsentrasi larutan fluida. Untuk itu dalam percobaan ini, air
akan ditambahkan sirup dengan berbagai konsentrasi.
E. Prosedur Percobaan
1.
Debit sebagai fungsi jari-jari pembuluh
a. Bejana perpancuran diisi air sampai
hampir penuh. Kran pancuran masih tertutup. Ukur tinggi air dalam bejana.
b. Pembuluh dengan ukuran jari-jari
tertentu, dihubungkan ke pancuran. Gelas ukur dipasang pada ujung pembuluh
untuk menampung air yang keluar dari pembuluh.
c. Tutup pancuran dibuka, bersamaan
dengan stopwatch diaktifkan.
d. Setelah selang waktu tertentu,
(sebelum gelas ukur penuh), stopwatch dimatikan.
e. Amati dan catat volume air yang
tertampung dalam gelas ukur.
f. Ulangi kegiatan 1) sampai dengan 5)
di atas, dengan mengganti-ganti ukuran jari-jari pembuluh.
g. Catat data yang diperoleh pada
lembar data D = f(r)
2. Debit sebagai fungsi tekana fluida
Lakukan kegitan seperti pada prosedur A, dengan megubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari pembulh tetap (pilih salah satu pembuluh).
Catat data yan diperoleh pada lembar data D = f(P)
Lakukan kegitan seperti pada prosedur A, dengan megubah-ubah tinggi air dalam bejana berpancuran. Jari-jari pembulh tetap (pilih salah satu pembuluh).
Catat data yan diperoleh pada lembar data D = f(P)
3. Debit sebagai fungsi viskositas
fluida
Lakukan kegitan seperti pada prosedur A, dengan megubah-ubah viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh).
Catat data yan diperoleh pada lembar data D = f(n)
Lakukan kegitan seperti pada prosedur A, dengan megubah-ubah viskositas fluida. Jari-jari pembuluh tetap (pilih salah satu pembuluh).
Catat data yan diperoleh pada lembar data D = f(n)
F.
Pertanyaan/Tugas
1. Apa yang terjadi bila seseoramg
mengalami gejala penyempitan pembuluh darah?
Jawaban : sumbatan pada jaringan pembuluh darah berupa lemak yang
berlebihan, sehingga aliran darah ke berbagai organ tubuh menjadi terganggu.
Penyumbatan pembuluh darah ini biasanya dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit, seperti stroke/lumpuh, kolestrol tinggi, penyakit jantung, dan asam
urat. Saat ini penyakit stroke merupakan penyakit mematikan nomer 3 di dunia.
2. Bagaimana menentukan tekanan fluida
pada dasr bejana berpancuran?
Jawaban : Hukum Poiseuille
D=
4 (P1-P2)/ 8
L
D= debit aliran = volume
aliran/waktu
r= jari-jari pembuluh = 3,14
(P1-P2) = selisih
tekanan fluida
Satuan viskositas= N s/m2 = Pa.s = pas
Viskositas air= 1 mili pas
Viskositas darah= 1-3 mili pas
3. Bagaimana menentukan konsentrasi
sirup dalam air?
Jawaban : konsentrasi =
x 100 %
4. Bagaimana hubungan antara
konsentrasi dengan viskositas?
Jawaban : tergantung dengan jenis
zat yang terlaru dalam cairan tersebut.
Cairan yang lebih encer dari air justru akan menurunkan viskositas larutan bila kadarnya bertambah.
Cairan yang lebih encer dari air justru akan menurunkan viskositas larutan bila kadarnya bertambah.
5. Menurut hasil percobaan anda,
bagaiman hubungan antara :
·
D dengan r :
Data D= f(r)
Tinggi air, h = 7,2 cm
Panjang pembuluh, L1 =
114,5 cm L2= 107,5 cm L3= 97 cm
Viskositas air,
1 mpas
No.
|
r (cm)
|
V (cm3)
|
t (s)
|
D (cm3/s)
|
1.
|
0,25
|
800
|
10: 34
|
77,36
|
2.
|
0,3
|
800
|
7: 87
|
101,65
|
3.
|
0,45
|
800
|
4: 35
|
183,90
|
·
D dengan P :
Data D = f(P)
Jari-jari pembuluh, r = 0,3 cm
Panjang pembuluh, L = 107,5 cm
Viskositas air,
1 mpas
No.
|
h (cm)
|
V (cm3)
|
t (s)
|
D (cm3/s)
|
1.
|
108,5
|
1000
|
6: 98
|
143,26
|
2.
|
107
|
800
|
6: 85
|
116,78
|
3.
|
105,5
|
600
|
6: 76
|
88,75
|
·
D dengan
:
Data D = f(
Jari-jari pembuluh, r = 0,3 cm
Panjang pembuluh, L = 107,5 cm
Tinggi fluida, h = 7,2 cm
No.
|
Konsentrasi(%)
|
V (cm3)
|
t (s)
|
D (cm3/s)
|
1.
|
100 %
|
800
|
7: 97
|
100,37
|
2.
|
6,98 %
|
800 + 60
|
6: 71
|
128,16
|
3.
|
4,44 %
|
800 + 60 + 40
|
6: 57
|
136,98
|
6. Berdasarkan data yang anda peroleh,
gambarkan grafik :
D
= f(r)
D = f(P)
D
=f(n)
LEMBAR DATA
A.
Data D= f(r)
Tinggi air, h = 7,2 cm
Panjang pembuluh, L1 =
114,5 cm L2= 107,5 cm L3= 97 cm
Viskositas air,
1 mpas
No.
|
r (cm)
|
V (cm3)
|
t (s)
|
D (cm3/s)
|
1.
|
0,25
|
800
|
10: 34
|
77,36
|
2.
|
0,3
|
800
|
7: 87
|
101,65
|
3.
|
0,45
|
800
|
4: 35
|
183,90
|
B.
Data D = f(P)
Jari-jari pembuluh, r = 0,3 cm
Panjang pembuluh, L = 107,5 cm
Viskositas air,
1 mpas
No.
|
h (cm)
|
V (cm3)
|
t (s)
|
D (cm3/s)
|
1.
|
108,5
|
1000
|
6: 98
|
143,26
|
2.
|
107
|
800
|
6: 85
|
116,78
|
3.
|
105,5
|
600
|
6: 76
|
88,75
|
C.
Data D = f(
Jari-jari pembuluh, r = 0,3 cm
Panjang pembuluh, L = 107,5 cm
Tinggi fluida, h = 7,2 cm
No.
|
Konsentrasi(%)
|
V (cm3)
|
t (s)
|
D (cm3/s)
|
1.
|
100 %
|
800
|
7: 97
|
100,37
|
2.
|
6,98 %
|
800 + 60
|
6: 71
|
128,16
|
3.
|
4,44 %
|
800 + 60 + 40
|
6: 57
|
136,98
|
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil percobaan, kami
dapat menarik kesimpulan bahwa :
Hukum Poiseuille memperlihatkan bahwa makin kecil luas
penampang makin besar kecepatan aliran. Pada aliran darah, makin kecil
penampang pembuluh darah, makin besar kecepatan aliran, yang berarti makin
besar pula tekanan yang dilakukan terhadap pembuluh darah. Jari-jari pembuluh
merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap debit. Kalau jari-jari
pembuluh menjadi ½ r, maka debitnya menjadi 1/16 debit semula. Makin besar
diameter penampang pembuluh, maka aliran akan mendapatkan tahanan semakin
kecil, sehingga debit air semakin besar. Apabila tekanan zat cair/darah pada
salah satu ujung pembuluh lebih tinggi dari ujung lainnya, maka zat cair/darah
akan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Dengan demikian
aliran zat cair/darah berbanding langsung terhadap perbedaan tekanan. Semakin
kental suatu zat, maka semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh,
akibatnya tahanan semakin besar. Maka semakin kental suatu zat, debit makin
kecil. Dan juga Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan Viskositas fluida
dapat diubah-ubah dengan mengganti konsentrasi larutan fluida.Kecepatan larutan
yang mengalir berbeda-beda sesuai dengan jari-jari yang digunakan. Hasil dari
percampuran air dengan sirup hasil percobaan tidak selalu sama dengan teori,
percobaan bisa saja berubah mungkin di karenakan sirup yang kami masuk lebih
sedikit cc nya di bandingkan air, jadi akhirnya pengaruh dari sirup kurang
kelihatan.
LAPORAN
PRAKTIKUM
DEBIT
ALIRAN FLUIDA SEBAGAI FUNGSI DARI JARI-JARI PEMBULUH, TEKANAN FLUIDA DAN VISKOSITAS
FLUIDA
Disusun oleh :
INDAH NIPINIA SARI (14140074)
Kelas : B.112
DIV BIDAN PENDIDIK, FAKULATAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar