BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu proses fisiologis. Untuk itu perlu dilakukan suatu
pemeriksaan untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan. Kehamilan dikatakan
fisiologis apabila selama kehamilan tidak menyebabkan terjadinya kematian
maupun kesakitan pada ibu dan janin yang dikandungnya. Perkembangan dunia
internasional sangat ditujukan dalam pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
kualitas SDM serta angka kesakitan dan angka kematian pada wanita hamil dan
bersalin harus dimulai sejak dini. Oleh karena itu kehamilan yang sehat
sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan dikemudian hari. Sebagai
tenaga kesehatan khususnya bidan harapan kita untuk dapat melakukan perhatian
tentang pendidikan kesehatan terhadap klien yang merupakan indikator yang dapat
digunakan untuk menilai pencapaian hasil. Pelayanan/Asuhan Antenatal merupakan
cara penting untuk memonitor serta mendeteksi dini adanya kelainan dalam
kehamilan agar nantinya dapat dicegah dan dapat menurunkan angka kematian ibu
dan bayi. (Sarwono Prawirohardjo).
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas asuhan
kebidanan kehamilan serta menambah wawasan mengenai asuhan kebidanan kehamilan dan format untuk asuhan
kebidanan kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Kehamilan
- Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di
dalam rahim seorang perempuan, masa kehamilan ini didahului oleh terjadinya
pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang
dihasilkan oleh indung telur. (Dep Kes, 2009 : 15).
-
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di
dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan akan
diakhiri dengan proses persalinan.
-
Kehamilan dan persalinan merupakan proses
alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi kondisi normal dapat menjadi
patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu. Setiap
perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri atas bio,
psikologis, sosial, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu
dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.
Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12
minggu).
2.
Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28
minggu).
3.
Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28
sampai 40 minggu).
Dimana setiap trimester memiliki ciri khas
tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi, pertemuan sel
sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin dan
terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan. Pada masa hamil
lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim membesar karna
pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah
mengikuti pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi
ASI.Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat, dan ibu melahirkan
selamat.
2.2
Tanda-tanda Kehamilan
a.
Tanda-Tanda Tidak Pasti
1. Amenorea
HPHT penting diketahui,
supaya dapat menentukan usia kehamilan dan kapan perkiraan persalinan.
2. Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Umumnya terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan, sering terjadi pada pagi hari.
3. Sering buang air kecil
TM I: karena kandung
kencing tertekan uterus yang mulai membesar.
TM II dan III: karena
janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing.
4. Pigmentasi kulit
Terjadi karena pengaruh
dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanosfor dan kulit.
5. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan, tapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
6. Payudara menjadi tegang dan membesar
Disebabkan oleh pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae glandula
montgomerry tampak lebih jelas.
7. Obstipasi
Terjadi karena tonus otot
menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
8. Epulis
Suatu hipertrofi papilla
ginggivae sering terjadi pada TM I.
9. Varises
Biasanya dijumpai pada
daerah genetalia eksterna, fossa poplilea, kaki dan betis.
b.
Tanda-tanda Mungkin
1.
Tanda hegar
Uterus segmen bawah lebih
lunak dari pada bagian yang lain.
2.
Tanda piskasek
Uterus membesar ke salah
satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran perut.
3.
Tanda Chadwick
Perubahan warna pada
servix dan vagina menjadi kebiru-biruan.
4.
Tanda braxton-hicks
Uterus mudah berkontraksi
jika dirangsang.
5.
Suhu basal
Sesudah ovulasi tetap tinggi
terus antara 37,2oC s/d 37,8oC.
c.
Tanda-tanda Pasti
1.
Terdengar DJJ (Mulai Uk
18-20 minggu).
2.
Teraba bagian-bagian anak
saat dipalpasi.
3.
Terasa pergerakan anak
(mulai terasa pada Uk 18-20 minggu).
4.
Pemeriksaan USG.
2.3
Perubahan Fisik dan Fisiologis pada Ibu Hamil
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil antara lain:
1.
Uterus
a. Ukuran
a. Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi
higroskopik endometrium menjadi desidua ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x
25 x 20 cm dengan kapitasi lebih dari 4000 cc.
b. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000
gram pada akhir kehamilan (40 pekan).
c. Bentuk dan Konsistensi
Rahim teraba berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa
tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan
dinding rahim.
d. Posisi Rahim
Rahim memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati. Rahim yang hamil biasanya
mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri. (Rustam Mochtar,
1998 : 36).
e. Vaskularisasi
Aa.uterin dan Aa.Ovarika bertambah dalam diameter panjang dan
anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
(Rustam Mochtar, 1998 : 36).
f. Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan
Pada kehamilan 28 minggu, Tinggi Fundus Uteri terletak 2-3
jari di atas pusat. Menurut Spiegelberg dengan mengukur Tinggi Fundus Uteri
dari Simpisis adalah 26,7 cm diatas simpisis.
Pada kehamilan 36 minggu, Tinggi Fundus Uteri terletak 3 jari di bawah
Processus Xiphoideus. Pada
kehamilan 40 minggu, Tinggi Fundus Uteri terletak sama dengan 8 bulan tapi
melebar ke samping yaitu terletak diantara pertengahan pusat dan Processus
Xiphoideus (Rustam Mochtar, 1998 : 52).
2.
Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft)
disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak
cairan mucus, karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi
livide disebut tanda Chadwick. (Rustam Mochtar, 1998 : 35).
3.
Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti. Masih terdapat Korpus Luteum Graviditas
sampai terbentuknya Uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesterone (kira – kira pada kehamilan 16 minggu dan Korpus Luteum Graviditas
berdiameter kurang lebih 3 cm). Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat
ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama. Relaxin mempunyai pengaruh
menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm. (Rustam Mochtar, 1998 : 35).
4.
Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh estrogen.
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan.
Warna livid pada vagina atau portio serviks disebut tanda Chadwick.
(RustamMochtar,1998:35).
5.
Dinding Perut (Abdominal Well)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum.
Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra.
(Rustam Mochtar, 1998 : 36).
6.
Mammae
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba noduli – noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena – vena lebih membiru. Terdapat juga hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau payudara diperas maka akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning. (Rustam Mochtar, 1998 : 40).
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba noduli – noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena – vena lebih membiru. Terdapat juga hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau payudara diperas maka akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning. (Rustam Mochtar, 1998 : 40).
7.
Sirkulasi darah
a. Volume darah
Volume dan darah total dan volume plasma darah
naik pesat. Volume darah akan bertambah banyak, kira – kira 25 % dengan
puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (Cardiac Output) yang
meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40%
saat mendekati cukup bulan. (Rustam Mochtar, 1998 : 37).
b. Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama
selama trimester kedua dan naik lagi seperti pada prahamil. Tekanan vena dalam
batas-batas normal. Nadi biasanya naik, nilai
rata-ratanya 84 kali permenit.
(Rustam Mochtar, 1998 :38).
c. Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30%. Setelah
kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu – minggu terakhir kehamilan. (Rustam Mochtar, 1998 : 38).
8.
Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek
napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang
wanita hamil selalu bernafas dada (thoracic breathing). (Rustam Mochtar, 1998 :
38).
a. Traktus urinarius
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai
turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul karena
kandung kencing mulai tertekan. Dalam
kehamilan ureter kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesterone. Akan
tetapi ureter kanan lebih membesar daripada ureter kiri karena mengalami lebih
banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan oleh karena
uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang bergerak lebih
sering memakai tangan kanannya atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid
yang berada di belakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut
lebih sering dijumpai Hidroureter Dekstra dan Pielitis Dekstra. Disamping sering kencing tersebut
diatas terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan
sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi glomerulus juga
meningkat sampai 69 %. Reabsorbsi di tubulus tidak berubah sehingga lebih banyak
dapat dikeluarkan urea, asam folik dalam kehamilan. (Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97).
b. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan
hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh
Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu
hormon yang juga dikeluarkan oleh Lobus Anterior Hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen
pada dahi, pipi, dan hidung dikenal sebagai Cloasma Gravidarum. Di daerah leher
sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di areola mamae. Linea Alba pada
kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai Linea Nigra. Tidak jarang dijumpai
kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan disebut Striae Livide. Setelah partus Striae Livide ini berubah
warnanya menjadi putih dan disebut Striae Albikantes. Pada seorang multigravida
sering tampak Striae Livide bersama Striae Albikantes. (Hanifa Wiknjosastro, 2002 : 97 – 98 ).
9.
Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti:
Kelenjar Tiroid : Dapat membesar sedikit
Kelenjar Hipofise : Dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar Adrenal : Tidak begitu terpengaruh
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat.
a.
Tingkat metabolic basal (basal metabolic rate, BMR) pada
wanita hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
b.
Keseimbangan asam-alkali (acic base balance) sedikit
mengalami perubahan konsentrasi alkali.
c.
Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat
kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
d.
Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu
makan kuat, sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang
mengingatkan kita pada diabetes melitus. Dalam keadaaan hamil, pengaruh
kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan
hormon-hormon adrenal 17-ketosteroid.
e.
Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat
sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin mempunyai peranan
dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainya terdapat di badan,
perut, paha dan lengan.
f.
Metabolisme mineral
Kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir dibutuhkan 30-40 gram.
Fosfor dibutuhkan rata-rata 2 g/hari. Zat
besi dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg (30-50 mg/hari).
Air, wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
Air, wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g.
Berat badan wanita hamil akan naik rata-rata sekitar 10-14
kg, yaitu pada Trimester I=1-2 kg, Trimester II=5-7 kg, dan Trimester III=4-5
kg. Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh : Janin, uri, air
ketuban, uterus, payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi
air. Kenaikan berat badan yang berlebihan biasa ditemukan pada Ibu hamil yang
mengalami keracunan kehamilan.
h.
Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.
Kalori yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran zat arang,
khususnya sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila dibutuhkan, dipakai
lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori.
i.
Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein. Di Indonesia masih banyak dijumpai penderita
defisiensi zat besi dan vitamin B, oleh karena itu wanita hamil harus diberikan
Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin. (Rustam Muchtar, 1998 :
39-40).
10. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesterone
dan elastin dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan
ketidakseimbangan persendian. Akibat dari perubahan fisik selama
kehamilan adalah peregangan otot-otot dan pelunakan ligament-ligamen. Area yang
paling dipengaruhi oleh perubahan – perubahan tersebut adalah Tulang belakang
(curva lumbar yang berlebihan), Otot – otot abdomal (meregang ke atas uterus
hamil) dan Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus). Bagi
ibu hamil, bagian ini merupakan titik-titik kelemahan struktural dan bagian
bermasalah yang potensial dikarenakan beban dan menekan kehamilan.
Oleh karena itu masalah postur merupakan hal biasa
dalam kehamilan:
a.
Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan
merubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b.
Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur benda-benda
(memar biru) dan kehilangan keseimbangan (jatuh) (PusDikNaKes, 2003 :100).
2.4
Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil
Trimester III seringkali disebut periode menunggu
dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan
ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu.
Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan pada timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak
nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu
yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih
karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari
suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin juga sudah memilih sebuah nama untuk bayinya. (PusDikNaKes, 2003 : 28).
Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya perubahan gambaran diri (konsep diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang karena kelahiran sang bayi). (Tri Rusmi Widayatun, 1999 : 154).
2.5
Kebutuhan Fisik Ibu hamil Trimester III
1.
Oksigen
Oksigen penting dalam pembentukan energi agar produktivitas
kerja dan tubuh tidak cepat lelah.
2.
Nutrisi
Pada trimester III (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat
baik, tetapi jangan berlebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein,
sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain itu kurangi
makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin (seperti garam, ikan
asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena makanan tersebut akan memberikan
kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang timbulnya keracunan saat
kehamilan.
3.
Personal Hygiene
Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, seperti
mandi dua kali sehari, mengganti pakaian dalam setiap kali terasa lembab,
menggunakan bra yang menunjang payudara dan pakaian yang menyerap keringat.
4.
Eliminasi
Lebih banyak cairan yang dikeluarkan melalui ginjal sebagai air seni dan perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan).
Lebih banyak cairan yang dikeluarkan melalui ginjal sebagai air seni dan perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan).
5.
Seksualitas
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan
seksual asalkan dilakukan dengan hati-hati dan dengan cara yang benar. Perlu
diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut
yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit dilakukan.
6.
Mobilisasi dan Body Mekanik
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan
diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang.
Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena
diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari – hari yang aman dan nyaman selama
kehamilan.
7.
Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun memberikan
banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan, antara lain dapat
melatih cara mengedan yang benar.
8.
Istirahat dan Tidur
Istirahat bagi ibu hamil meringankan urat syaraf atau
mngurangi aktifitas otot. Kegunaan istirahat adalah:
a.
Untuk melepaskan lelah.
b.
Memberikan kesempatan pada tubuh untuk santai dan membentuk
kegiatan baru.
c.
Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan selanjutnya.
d.
Mengembalikan kekuatan tubuh yang hilang.
9.
Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toxoid (TT). Gunanya dalam antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus dan juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Jadwal pemberian suntikan tetanus pada Ibu hamil adalah:
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus toxoid (TT). Gunanya dalam antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena tetanus dan juga dapat mencegah kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus. Jadwal pemberian suntikan tetanus pada Ibu hamil adalah:
a.
TT 1: Selama kehamilan Trimester II, biasanya diberikan saat usia
kehamilan Ibu mencapai 6 bulan.
b.
TT 2 : 1 bulan setelah pemberian TT 1.
10.
Traveling
Pada kehamilan trimester III, biasanya Ibu tidak
dianjurkan untuk berpergian karena beban perut Ibu yang semakin besar,
dikhawatirkan dapat menyebabkan Ibu kelelahan dan menimbulkan ketidaknyamanan,
seperti mengakibatkan adanya gangguan sirkulasi darah dan Oedema pada tungkai
karena kaki yang tergantung dan duduk terlalu lama saat perjalanan.
11.
Memantau Kesejahteraan Janin
Tujuan dalam pemantauan janin adalah untuk deteksi
dini ada/tidaknya faktor resiko kematian perinatal tersebut (hipoksia/asfiksia,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, infeksi).
12.
Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan
hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap
untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk
dalam kelas Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan
seperti RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan
pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
13.
Persiapan Kelahiran Janin
Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga
dan masyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan
sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi. Rencana persalinan adalah rencana
tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak
harus dalam bentuk tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini
lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan
yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan
dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan
menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
2.6
Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya
1.
Haemoroid
Penyebab haemoroid:
a.
Pelebaran vena dari anus.
b.
Hemoroid dapat bertambah besar dalam kehamilan karena adanya
kongesti darrah dalam rongga panggul.
c.
Relaksasi dari otot halus pada bowel, memperbesar konstipasi
dan tertahannya gumpalan.
Penanganan haemoroid:
a.
Hindari konstipasi dan usahakan BAB yang teratur.
b.
Beri rendam duduk hangat/dingin.
c.
Bila mungkin gunakan jari untuk memasukkan kembali hemoroid
ke dalam anus dengan pelan-pelan.
d.
Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi.
e.
Olesi jeli ke dalam rectum sesudah defekasi.
f.
Konsul ke dokter sebelum menggunakan obat hemoroid.
2.
Sering Kencing
Biasanya ibu merasa sering ingin kencing. Ini
terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang sudah sangat besar,
selain itu juga dipengaruhi oleh hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan
vaskularisasi pembuluh darah.
Penangannya seperti:
a.
Kurangi minum waktu akan tidur, agar istirahat tidak
terganggu.
b.
Kegel exercise otot pubis.
c.
Bila ada keluhan saat BAK rujuk ke dokter, gunakan pembalut
kalau perlu.
d.
Tentramkan hati ibu dengan memberi penjelasan bahwa keadaan
ini adalah fisiologis.
3.
Gangguan Pernapasan
Nafas dangkal terjadi pada 50% wanita hamil,
ekspansi diafgrama terbatas karena pembesaran uterus, dimana rahim membesar
mendesak diafragma ke atas.
Penanganannya seperti:
Penanganannya seperti:
a.
Latihan nafas melalui senam hamil.
b.
Tidur dengan bantal yang tinggi.
c.
Makan tidak terlalu banyak .
d.
Konsul ke dokter bila ada kelainan asma dll.
e.
Berikan penjelasan bahwa hal ini akan hilang setelah
melahirkan.
4.
Oedema
Penyebab odema:
a.
Peningkatan sodium yang banyak.
b.
Meningkatnya permeabilitas kapiler sehubungan dengan
peningkatan hormon estrogen.
c.
Peningkatan tekanan vena.
d.
Varises vena dengan kongesti.
e.
Defisiensi diet protein.
Penanganan odema:
a.
Meningkatkan periode istirahat, berbaring pada posisi miring
kiri.
b.
Tinggikan kaki bila duduk dan kenakan stoking.
c.
Tingkatkan intake protein.
d.
Menurunkan intake KH selama retensi cairan di jaringan.
e.
Minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu diuresis natural.
f.
Anjurkan klien untuk melaporkan tanda toxemia, pre-eklampsi,
oedema, kelebihan BB, sakit kepala, pandangan kabur, penurunan urine output.
5.
Perubahan libido
Penyebab perubahan libido:
a.
Wanita mungkin mengalami sakit ulu hati dan gangguan
pencernaan. Mungkin juga hemoroid atau hal lain yang mengurangi nafsu seksual.
b.
Kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya
kehamilan mungkin terjadi pada trimester III, seperti kurang tidur dan
ketegangan.
c.
Rasa letih yang berlebihan disebabkan perubahan hormon yang
dapat mengurangi daya tarik seksual.
d.
Rasa takut menyebabkan kecemasan yang dapat menyebabkan
pasangan menghindari, mengekspresikan hubungan seksual.
e.
Nyeri waktu coitus disebabkan karena uterus terdorong ke
bawah.
f.
Pengaruh janin menimbulkan penurunan seksual.
Penanganan perubahan libido:
a.
Menjelaskan dan memberikan support pada ibu maupun suami
bahas perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah normal dan dapat
disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan psikologis.
b.
Jelaskan pada keluarga perlu pendekatan memberikan kasih
sayang pada istri untuk mengalihkan rangsangan seksual secara fisik menjadi
kontak psikis.
6.
Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara
maupun pada bagian lain terutama pada lipatan-lipatan.
Penyebab gatal-gatal:
Penyebab gatal-gatal:
a.
Perenggang kulit.
b.
Peningkatan pengeluaran keringat.
Cara mengatasi:
a.
Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak berbekas.
b.
Jaga kebersihkan kulit.
c.
Mandi guyur minimal 2x sehari.
d.
Kurangi pemakaian sabun.
7.
Ulu hati terasa panas
Penyebabnya:
a.
Kelambatan pengosongan lambung.
b.
Lambung terdesak oleh rahim.
Cara mengatasi:
a.
Jangan mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas seperti
kubis, nangka, sawi dan durian.
b.
Hindari mengkonsumsi makanan yang berlemak dan porsi besar.
c.
Minum sedikit susu atau teh hangat.
8.
Sembelit atau susah buang air besar (BAB)
Penyebab:
a.
Peningkatan penyerapan air oleh usus.
b.
Konsumsi tablet zat besi.
c.
Kurang minum.
d.
Kurang mengkonsumsi makanan berserat.
e.
Kurang gerak badan.
f.
Penekanan usus oleh pembesaran rahim.
Penangan:
Penangan:
a.
Berikan minum ± 6 gelas sehari.
b.
Diet mengandung tinggi serat.
c.
Exercise ringan.
d.
Tidak boleh memberikan obat-obat yang mengandung laxative.
e.
Berikan penjelasan keadaan yang sedang dialami.
2.7
Tanda Bahaya pada Trimester III
Tanda bahaya pada trimester III, seperti:
1.
Perdarahan Pervaginam
Pada kehamilan lanjut,
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak
selalu disertai rasa nyeri, kemungkinan plasenta previa atau solusio plasenta.
2.
Keluarnya air ketuban
sebelum waktunya
KPD adalah apabila terjadi
sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membrane atau meningkatnya tekana intra uterin atau oleh kedua factor tersebut
juga karena adanyaa infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serrviks.
3.
Demam Tinggi
Ibu menderita demam yang
tinggi dengan suhu > 380C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan adanya infeksi suatu kehamilan.
4.
Nyeri Abdomen Yang Hebat
Menunjukkan masalah yang
mengancam jiwa, nyeri hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat, hal
ini bisa berarti apendiksitis, kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis,
persalinan preterm, iritasi uterus, solusio plasenta, dan infksi saluran kemih.
5.
Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala yang hebat
dan penglihatan kabur dapat menyebabkan gejala kehamilan ini disertai
pre-eklamsi.
6.
Gerakan Janin Tidak Ada
atau Kurang
Ibu mulai merasakan
gerakan janin mulai bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan
ini lebih awal, bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat.
7.
Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan HB dibawah 11
gr/dl pada trimester I dan III. Anemia ini disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berkaitan.
2.8
Pemeriksaan Kesehatan Rutin selama Trimester III
ANC sebaiknya dilakukan setiap bulan sampai usia kehamilan
mencapai 32 minggu dan kemudian dilanjutkan setiap 2 minggu sekali sampai
tanggal persalinan atau minimal selama trimester III. Pemeriksaan yang
dilakukan selama kunjungan biasanya mencakup pemeriksaan fisik secara umum dan
pemeriksaan fisik secara khusus, gunanya adalah untuk mengetahui kesehatan Ibu
dan memantau pertumbuh-kembangan janin.
Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan Janin dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badan. kenaikan berat badan rata-rata antara 10 Kg sampai 14 Kg selama hamil.
Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan Janin dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badan. kenaikan berat badan rata-rata antara 10 Kg sampai 14 Kg selama hamil.
BAB III
PEMBAHASAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL
PADA Ny. S UMUR 29 TAHUN G1P0A0Ah0 UMUR
KEHAMILAN 36+6 MINGGU
DI BPM ERRAWATI, PLAWIKA, JOGONALAN KLATEN
No. Register : 8976
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul : 19 Mei 2015 / 19.15 WIB
Dirawat di ruang : Periksa
I.
PENGKAJIAN DATA, Tanggal/Pukul: 19 Mei 2015 / 19.17
WIB Oleh: Ni Putu Krisdayanti
A. Biodata Ibu
Suami
1.
Nama :
Ny. S Tn.
A
2.
Umur :
29 tahun 29
tahun
3.
Agama :
Islam Islam
4.
Suku/bangsa :
Jawa / Indonesia Jawa
/ Indonesia
5.
Pendidikan :
SLTA SLTA
6.
Pekerjaan :
Pedagang Pedagang
7.
Alamat :
Sabrang Kali, Prawatan Sabrang
Kali, Prawatan
B. Data Subjektif
1.
Alasan datang/dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan.
2.
Keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
3.
Riwayat menstruasi
Menarche :11
tahun Siklus :
29 hari
Lama :
7 hari Teratur :
Teratur
Sifat darah :
Cair Keluhan :
Tidak ada
4.
Riwayat perkawinan
Status perkawinan : Sah Menikah ke : 1
Lama :
2 tahun Usia menikah pertama kali : 26 tahun
5.
Riwayat obstetrik : G1P0A0Ah0
Hamil ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Tanggal
|
Umur kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
Komplikasi
|
JK
|
BB lahir
|
Laktasi
|
Komplikasi
|
|
1
|
Kehamilan sekarang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
Riwayat kontrasepsi yang digunakan: Ibu belum pernah menggunakan
kontrasepsi apapun.
7.
Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPM :
03 September 2014
b. ANC
pertama umur kehamilan : 12+4
minggu
c. Kunjungan
ANC
Trimester I
Frekuensi : 1 kali
Keluhan : Mual,
muntah
Komplikasi: Tidak ada
Terapi : Fesea Caviplex
Trimester
II
Frekuensi : 2 kali
Keluhan : Tidak
ada
Komplikasi: Tidak ada
Terapi : Fe, Kalk
Trimester III
Frekuensi : 1 kali
Keluhan : Tidak
ada
Komplikasi: Tidak ada
Terapi : Fe, Kalk
d. Imunisasi
TT : 1 kali
TT 1 : Tahun 2013
e. Pergerakan
janin selama 24 jam(dalam sehari)
Ibu mengatakan merasa gerakan janin sebanyak
10 kali dalam sehari.
8.
Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,
menurun dan menahun)
Ibu mengatan
tidak pernah/sedang menderita penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, dan
PMS), penyakit menurun (DM, Asma, dan Hipertensi), dan penyakit menahun
(Jantung, Kangker, dan Ginjal).
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
(menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan
baik dari keluarga ibu maupun suami tidak pernah/sedang menderita penyakit
menular seperti (TBC, Hepatitis, dan PMS), penyakit menurun (DM, Asma, dan
Hipertensi), dan penyakit menahun (Jantung, Kangker, dan Ginjal).
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan
tidak mempunyai riwayat keturunan kembar.
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan
tidak mempunyai riwayat operasi apapun.
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan
tidak mempunyai riwayat alergi obat apapun.
9.
Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil Saat
hamil
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi :
3x / hari 3x / hari
Jenis :
Nasi, lauk, Sayur Nasi, lauk, sayur
Porsi :
1 piring 1/2
piring
Pantangan :
Tidak ada Tidak
ada
Keluhan :
Tidak ada Tidak
ada
Minum
Frekuensi :8x / hari 10x / hari
Jenis :
Air putih Air
putih
Porsi :
1 gelas 1
gelas
Pantangan :
Tidak ada Tidak ada
Keluhan :
Tidak ada Tidak
ada
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi :
1x / hari 1x / hari
Warna :
Khas Khas
Konsistensi :
Lembek Lembek
Keluhan :
Tidak ada Tidak
ada
BAK
Frekuensi : 4x / hari 6x / hari
Warna :
Kekuningan Kekuningan
Konsistensi :
Cair Cair
Keluhan :
Tidak ada Tidak
ada
c. Istirahat
Tidur siang
Lama : 1 jam /
hari 1,5 jam / hari
Keluhan : Tidak ada Tidak
ada
Tidur malam
Lama : .8 jam /
hari 9 jam / hari
Keluhan : Tidak ada Tidak
ada
d. Personal Hygiene
Mandi :
2x / hari 2x
/ hari
Ganti pakaian :
2x / hari 2x
/ hari
Gosok gigi :
2x / hari 2x
/ hari
Keramas :
3x / minggu 3x / minggu
e. Pola seksualitas
Frekuensi :
3x / minggu 1x / minggu
Keluhan : Tidak ada Tidak
ada
f. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olah
raga)
Ibu mengatakan melakukan kegiatan
berjualan di pasar setiap hari dan masih mbisa melakukan pekerjaan rumah tangga
seperti memasak, menyapu, dan mencuci piring.
10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok,
minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak merokok, minum jamu, dan minum minuman beralkohol.
11. Data psikososial, spiritual dan ekonomi
(penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran, dukungan keluarga, hubungan
dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan
sosial, keadaan ekonomi keluarga.
Ibu mengatakan sangat bahagia dengan
kehamilannya dan keluarga sangat mendukung, ibu berhubungan baik dengan suami,
keluarga, dan tetangga. Ibu rajin melakukan solat dan pengajian, ibu aktif
melakukan kegiatan sosial seperti arisan PKK, dan keadaan ekonomi keluarga
cukup.
12. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan,
persalinan, nifas)
Ibu mengatakan belum mendalami tentang kehamilan, persalinan dan nifas
karena ini merupakan kehamilan yang pertama.
13. Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan
hewan peliharaan)
Ibu mengatakan lingkungan disekitar rumah ibu bersih dan nyaman, serta ibu
tidak memiliki hewan peliharaan.
C. Data Objektif
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum :
Baik
Kesadaran :
Composmentis
Status emosional : Baik
Tanda vital :
Tekanan darah : 120 / 90 mmHg Nadi :
83x / menit
Pernafasan : 25 x / menit Suhu : 370C
BB : 78 kg TB :
164 cm
2.
Pemeriksaan Fisik
Kepala :
Tidak ada kelainan, tidak ada benjolan, rambut berwarna hitam, kulit kepala
bersih, tidak ada ketombe.
Wajah :
Tidak ada kelainan, tidak ada odema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata :
Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada kelainan.
Hidung :
Bersih, tidak ada secret.
Mulut : Bersih, tidak ada kelainan.
Telinga :
Bersih, simetris, tidak ada kotoran.
Leher :
Tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan kelenjar.
Dada :
Simetris, tidak ada bising.
Payudara :
Simetris, putting susu menonjol, tidak ada benjolan, areola hiperpigmentasi.
Abdomen :
Terdapat linpa dan striae gravidarum, tidak ada bekas operasi, pemesaran perut
sesuai umur kehamilan.
Palpasi
Leopold I : TFU setinggi PX, pada bagian fundus teraba bokong janin.
Leopold II : Pada sisi kiri perut ibu teraba punggung janin dan pada sisi kanan
perut ibu teraba bagian ekstremitas.
Leopold III : Bagian terbawah janin yaitu bagian kepala.
Leopold IV : Tangan konvergent yang berarti kepala janin belum masuk panggul.
Osborn test : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Mc. Donald
TFU : 32 cm TBJ :
3100 gram
Auskultasi
Djj :
143 x / menit
Ekstremitas Atas : Jari
lengkap, tidak ada odema, tidak ada kelainan.
Ekstremitas Bawah : Jari lengkap, tidak ada odema, tidak ada
kelainan.
Genetalia luar : Tidak
dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan panggul: Tidak dilakukan pemeriksaan
3.
Pemeriksaan penunjang Tgl : 19 Mei 2015 Pukul : 19.15 WIB
Dilakukan
pemeriksaan urine.
4.
Data penunjang
Dari hasil
pemeriksaan, protein urine negatif.
II.
INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa kebidanan
Seorang Ibu
G1P0A0Ah0
Data Dasar:
Data
subyektif:
Ibu
mengatakan sedang hamil dan tidak memiliki keluhan, HPHT tanggal 04 September
2014.
Data
obyektif:
HPL : 10 Juli 2015
Umur
Kehamilan : 36+6 minggu
Tanda Vital
Tekanan
darah :120 / 90 mmHg Nadi : 83 x / menit
Pernafasan : 25 x / menit Suhu : 370C
BB : 78 kg TB : 164 CM
TFU : 32 cm
TFU setinggi
PX, punggung janin disebelah kiri, bagian ekstremitas disebelah kanan, bagian
terendah kepala janin, dan belum masuk panggul.
DJJ : 143 x / menit
B. Masalah
Tidak ada
Data Dasar:
Tidak ada
III.
IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV.
TINDAKAN SEGERA
A. Mandiri
Tidak dilakukan.
B.
Kolaborasi
Tidak dilakukan.
C.
Merujuk
Tidak dilakukan.
V.
PERENCANAAN Tanggal
: 19 Mei 2015 Pukul : 19.30 WIB
1.
Lakukan
pemeriksaan ANC dan berikan terapi obat
2.
Berikan
konseling tentang persiapan persalinan
3.
Anjurkan
ibu untuk periksa ulang pada tanggal 26 Mei 2015 atau jika ada keluhan
VI.
PELAKSANAAN Tanggal:
19 Mei 2015 Pukul : 19.35 WIB
1.
Melakukan
pemeriksaan ANC dan berikan terapi obat
2.
Telah
diberikan konseling tentang persiapan persalinan dan ibu sudah mengerti tentang
persiapan persalinan
3.
Ibu
bersedia untuk melakukan pemeriksaan pada tanggal 26 Mei 2015 dan ibu bersedia
untuk mengkonsumsi obat dengan teratur
VII. EVALUASI Tanggal
: ...........................................
Pukul : .......... .....WIB
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
|
|
|
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu
proses fisiologis. Untuk itu perlu dilakukan suatu pemeriksaan untuk mengetahui
tanda dan gejala kehamilan. Kehamilan dikatakan fisiologis apabila selama
kehamilan tidak menyebabkan terjadinya kematian maupun kesakitan pada ibu dan
janin yang dikandungnya. Perkembangan dunia internasional sangat ditujukan
dalam pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kualitas SDM serta angka
kesakitan dan angka kematian pada wanita hamil dan bersalin harus dimulai sejak
dini.
Kehamilan adalah
penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan (H. Farrer, 1999 : 33). Kehamilan
adalah masa dimulai dari kontrasepsi sampai janin lahir, lama hamil normal
yaitu 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid
terakhir. (Sarwono, 1999). Kehamilan adalah seorang wanita mengandung sel telur
yang telah dibuahi atau kehamilan oleh sperma.(Zr. Dra. Christina, 1996 : 63).
4.2
Saran
Dengan adanya makalah sederhana ini,
penyusun mengharapkan agar para pembaca dapat memahami. Saran dari penyusun
agar para pembaca dapat menguasai materi singkat dalam makalah ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://lestaridewi1810.blogspot.com/2014/06/makalah-asuhan-kebidanan-kehamilan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar