MATERI
GIZI PADA IBU HAMIL
- Pengertian
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi (baik makro dan mikro) yang
dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada trimester I, trimester
II dan trimester III yang harus cukup jumlah dan mutunya serta harus dipenuhi
dari kebutuhan makan sehari-hari, sehingga janin yang dikandungnya dapat tumbuh
dengan baik serta tidak mengalami gangguan dan masalah (KFI, 2011).
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat
dan seimbang yang harus dikonsumsi ibu selama kehamilannya, dengan porsi dua
kali makan wanita yang tidak hamil
a. Mencukupi zat gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu, janin
serta placenta
b. Makanan tinggi kalori > pembentukan jaringan tubuh
bukan lemak
c. Penambahan berat badan selam hamil
d. Mempertahankan status gizi optimal
e. Mengurangi reaksi yang tidak diinginkan seperti mual
dan muntah
f. Membantu pengobatan penyulit selama hamil, seperti
diabetes
g. Mendorong ibu hami untuk melakukan kebiasaan makan
yang baik, untuk dapat diajarkan kepada anaknya
- Pola makan selama hamil
Menurut Kusmiyati,Y. 2009 Konsumsi makanan pada ibu
hamil tidak berbeda dengan konsumsi makanan pada ibu yang tidak hamil. Hanya
saja jumlah dan mutunya yang
ditingkatkan. Pada ibu hamil makanan dapat diberikan dalam 4-5 kali makan,
sesuai dengan kemampuan ibu. Susunan makanan sehari-hari harus diusahakan
mengandung gizi seimbang. Makanan dengan gizi seimbang harus memiliki sumber
zat tenaga (nasi, roti, kentang), sumber pembangunan (tahu, tempe, daging,
ikan, telur, susu) dan sumber zat pengatur (sayuran dan buah buahan).
Contoh menu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi :
Pagi : Nasi
Pagi : Nasi
Kering Teri
Tumis Kangkung
Teh Manis
Pukul 10.00 : Susu
Biskuit
Siang : Nasi
Siang : Nasi
Kalio Daging
Tumis Kacang Merah
Gulai Daun Singkong
Pepaya
Pukul 16.00 : Bubur Kacang Hijau
Malam : Nasi
Pukul 16.00 : Bubur Kacang Hijau
Malam : Nasi
Ikan Balado
Tempe Goreng
Sayur Bening
Bayam
Buah
Pola makan yang
baik artinya menyantap cukup makanan dan menyantap beragam makanan yang sehat
dan bergizi. Pola makan yang baik :
a. Membantu tubuh tahan terhadap serangan penyakit dan
tetap sehat
b. Membantu menjaga gigi dan tulang tetap kuat
c. Memberi kekuatan untuk bekerja dan beraktivitas
d. Membantu pertumbuhan janin di dalam rahim
e. Membantu mencegah perdarahan berat setelah melahirkan
f. Membantu memulihkan kesehatan dengan cepat setelah
bersalin
- Bahan makanan sehat
a. Karbohidrat
Ibu hamil membutuhkan karbohidrat 45-65 % total energi dari karbohidrat.
Bila sebelum hamil kebutuhan karbohidrat ibu sebesar 225 gram/hari, maka saat
hamil kebutuhan meningkat menjadi 265 gram/hari. Karbohidrat sebaiknya berasal
dari makanan pokok dan ringan, khususnya bersumber dari karbohidrat jenis pati,
roti, mi, bihun, jagung, dan lain-lain. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan
sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas,
dan sagu.
b. Protein
Protein sangat
penting bagi pertumbuhan janin dan bagi tubuh ibu selama mengandung dan
menyusui. Protein dibutuhkan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel
tubuhnya, terutama otak. Protein yang dibutuhkan ibu hamil kurang lebih 60 gram
per hari. Berbagai macam makanan mengandung protein bisa didapatkan di dalam
telor, susu, keju, kacang-kacangan, ikan dan daging.
c. Lemak
Lemak baik (sehat) seperti lemak tak jenuh rantai tunggal (monounsatured)
dan ganda (polyunsatured) yang mengandung Omega 3 (DHA) sangat diperlukan oleh
ibu hamil. Jenis lemak ini bisa didapatkan di dalam minyak biji bunga matahri,
minyak kacang-kacangan (almond, hazelnut, kemiri, kenari, wijen, kedelai),
labu, jagung dan ikan. Kebutuhan DHA ibu hamil berkisar antara 200-300 mg per
hari.
d. Vitamin dan mineral
Sepanjang kehamilan, ibu membutuhkan asupan vitamin dan mineral dalam
jumlah cukup untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin. Pada masa
kehamilan, jumlah kebutuhan energi, vitamin, dan mineral meningkat kurang lebih
sekitar 10-50 persen.
Kebutuhan
vitamin antara lain meliputi:
1. Asam folat
Asam folat sangat diperlukan janin,
kekurangan asam folat selama kehamilan dapat menyebabkan defek tabung saraf
(Neural Tube Defect) yang dapat bermanifestasi dalam berbagai macam cacat
lahir. Berbagai macam makanan yang disebutkan diatas sebagaian besar mengandung
asam folat yang tinggi, seperti biji bunga matahari, sayuran hijau, asparagus,
kacang-kacangan termasuk kacang polong, hati dan kuning telur. Saat ini setiap
ibu hamil mendapatkan suplemen asam folat untuk mencegah kekurangan asam folat
selama kehamilan. Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil minimum 400 mcg per hari
2. Vitamin A.
Vitamin A
mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, perkembangan paru-paru janin,
pertumbuhan tulang dan gigi ,mencegah kelainan bawaan dan perkembangan embrio.
Kekurangan vitamin A menyebabkan gangguan penglihatan, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Kebutuhan vitamin A pada ibu hamil 200 iu / hari, lebih tinggi daripada ibu tidak hamil. Sumber vitamin A antara lain: buah-buahan, sayuran warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan lainnya.
Kekurangan vitamin A menyebabkan gangguan penglihatan, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Kebutuhan vitamin A pada ibu hamil 200 iu / hari, lebih tinggi daripada ibu tidak hamil. Sumber vitamin A antara lain: buah-buahan, sayuran warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan lainnya.
3. Vitamin B.
Vitamin B1
(Tiamin), B2 (Riboflavin), dan B3 (Niasin) dibutuhkan untuk membantu
metabolisme energi. Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu mengatasi
mual, muntah, dan mengatur metabolism protein dalam tubuh. Vitamin B12 penting
bagi perkembangan sistem syaraf janin, membentuk DNA dan pematangan sel darah
merah.
Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.
Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.
Ibu hamil
memerlukan 0,2 mg tiamin; 0,2 mg riboflavin; 0,1 mg niasin; 0,3 mg vitamin B12;
1,9 mg vitamin B6 setiap hari yang membantu untuk membentuk antibody. Sumber
dari vitamin B adalah gandum, daging, susu, ragi, beras, kuning telur,
sayur-sayuran segar, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
4. Vitamin C.
Vitamin C
merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan, mencegah anemia,
berperan dalam proses penyembuhan luka, membangun kekuatan plasenta,
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan stress ibu hamil, bahan
semen jaringan ikat dan pembuluh darah, membantu penyerapan zat besi di dalam
tubuh, pembentukan tulang dan sendi janin. Jika kekurangan / defisiensi vitamin
C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Penggunaan
vitamin C dalam trimester pertama tidak boleh berlebihan karena akan
mengakibatkan cacat.
Ibu hamil
disarankan mengkonsumsi sekitar 250 miligram per hari. Sumber dari vitamin C
adalah Jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain
sebagainya.
5. Vitamin D.
Vitamin D
berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor,
mencegah hipokalsemia, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah osteomalacia
pada ibu. Jika asupan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambil
asupan vitamin D dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada
ibu dan infeksi pernapasan pada bayi. Kebutuhan vitamin D pada ibu hamil adalah
10 mg. Sumber dari vitamin D adalah Minyak ikan, susu, telur, keju, dan dibuat
sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.
6. Vitamin E.
Vitamin E
berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan (mulai dari jaringan kulit, mata,
sel darah merah hingga hati) serta integrasi sel darah merah. Vitamin ini juga
berfungsi sebagai senyawa antioksidan alami. Kekurangan vitamin E dapat
menyebabkan perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot, gangguan
penglihatan, anemia, dan kelainan kulit.
Selama kehamilan dianjurkan mengkonsumsi 2 mg/hari. Sumber dari vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi
Selama kehamilan dianjurkan mengkonsumsi 2 mg/hari. Sumber dari vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi
7. Vitamin K.
Vitamin ini
merupakan kebutuhan vital untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam
pembekuan darah. Disebut juga vitamin koagulasi, vitamin ini bertugas menjaga
konsitensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan. Vitamin yang larut
dalam lemak ini juga berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan
ginjal. Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.
Tetapi pada umumnya, kekurangan vitamin K jarang terjadi. Ibu hamil memerlukan
65 mg vitamin K. Sumber dari vitamin K adalah makanan yang mengandung vitamin K
adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran segar
sejenis kobis (kol), susu, kuning telur dll
Kebutuhan Mineral
Hampir sama dengan vitamin,
pada wanita hamil membutuhkan lebih banyak mineral dibanding sebelum hamil.
Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin
serta proses diferensiasi sel.
Kebutuhan mineral antara
lain meliputi:
1. Zat besi
Zat besi sangat
penting untuk mencegah anemia. Seperti asam folat, zat besi bisa didapatkan di
dalam berbagai sayuran hijau, daging merah dan gandum. Kebutuhan zat besi ibu
hamil 30 mg per hari
2. Zat seng (Zinc)
Fungsinya mencegah bayi
terlahir prematur, mencegah kelainan bawaan, perkembangan otak agar normal,
mencegah gangguan pertumbuhan organ tubuh janin, perkembangan otak agar normal,
untuk kekebalan janin, proses pertumbuhan janin, sebagai factor pelancar dalam
metabolism zat gizi. Jadi, seng juga diperlukan untuk membantu perkembangan
otak janin dan mencegah kelainan saat lahir.
Defisiensi zink dapat menjadi hambatan pertumbuhan pada janin, kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah. Apabila kelebihan juga dapat menyebabkan terganggunya proses aktifitas sebagian organ tubuh dalam masa kehamilan.
Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang mengandung seng antara lain: daging, kerang-kerangan, biji-bijian, serealia dan kacang-kacangan. Namun kandungan zinc terbanyak ditemukan pada makanan kacang-kacangan.
Defisiensi zink dapat menjadi hambatan pertumbuhan pada janin, kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah. Apabila kelebihan juga dapat menyebabkan terganggunya proses aktifitas sebagian organ tubuh dalam masa kehamilan.
Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang mengandung seng antara lain: daging, kerang-kerangan, biji-bijian, serealia dan kacang-kacangan. Namun kandungan zinc terbanyak ditemukan pada makanan kacang-kacangan.
3. Yodium
Yodium merupakan bahan baku
bagi pembentukan hormone tiroksin yang berfungsi mengatur pertumbuhan. Manfaat
dari yodium adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan janin, mencegah penyakit
tiroid, cacat bawaan dan memenuhi kebutuhan metabolisme yang meningkat.
Kekurangan yodium bisa menyebabkan janin mengalami hipotirodisme yang
berkelanjutan menjadi kretinisme dengan mental terbelakang (cacat mental).
Sedangkan pada ibu hamilnya, bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar gondok di
leher bagian bawah. Kekurangan yodium juga dapat menyebabkan keguguran,
kelahiran premature, gangguan pertumbuhan pada bayi. Kelebihan yodium jarang
terjadi, karena umumnya yang muncul adalah kekurangan yodium. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium
sekitar 200 miligram/hari dalam bentuk garam beryodium. Sumber yodium: maknan
laut dan garam yang sudah diiodinisasi.
4. Fosfor
Fosfor berhubungan erat
dengan Ca. Fosfor berfungsi membantu mempertahankan keseimbangan asam / basa
dalam cairan tubuh, berperan dalam pelepasan energi dari hidrat arang serta
lemak, Untuk pembentukan komponen sel yang esensial dan berfungsi pada
pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsiums ibu.
Defisiensi fosfor sering mengakibatkan kram pada tungkai. Seperti kalsium,
kelebihan mengkonsumsi fosfor juga dapat menyebabkan kejang kaki pada ibu
hamil. Kebutuhan terhadap fosfor menurut Nasoetion dan Karyadi (1988) kira-kira
0.2 gram perkalorinya. Dan Fosfor dapat ditemukan pada bahan makanan seperti
susu (baik ASI atau susu buatan), susu padatan, keju, sereal, ikan, telur dan
berbagai roti.
5. Flour
Fluor berfungsi sebagai
protilaktis penyakit gigi, pembentukan dan untuk pertumbuhan tulang dan gigi
pada janin. Kekurangan fluor menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Dan
jika kadar fluor berlebih, akan menyebabkan warna dan struktur/ bangunan gigi
yang tidak normal. Kebutuhan fluor juga tidak terlalu banyak diperlukan pada
ibu hamil. Dalam air minum yang normal cukup mengandung banyak flour.
6. Natrium
Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam
jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil.
Defisiensi Natrium dapat menyebabkan gangguan pada system metabolisme pada ibu
hamil. Tetapi jumlah kadar yang Natrium yang tinggi (kelebihan) juga dapat
mempercepat perburukan fungsi ginjal. Kelebihan Natrium sendiri jarang terjadi
dalam masa kehamilan. Kebutuhan natrium
meningkat seiring dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan natrium ibu hamil
sekitar 3,3 gram per minggu. Sumber natrium yang utama dalam makanan adalah
garam (NaCl)
7. Kalsium
Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Kebutuhan ibu
hamil mencapai 950 mg perhari. Kalsium bisa didapatkan dalam susu, telur, ikan
laut, sayuran hijau terutama brokoli.
- Air
Secara umum, kebutuhan air selama masa kehamilan meningkat agar dapat
mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan volume darah yang
meningkat. Selain itu, dimasa kehamilan,
khususnya pada trimester tiga, wanita akan membutuhkan lebih banyak konsumsi
air terutama bila ia mengalami inkotinensia urin fisiologis akibat adanya
tekanan pada kandung kemih oleh uterus yang membesar.
Konsumsi air yang cukup,
tentu sangat diperlukan bagi wanita hamil dan menyusui, tetapi perlu disadari
bahwa yang diperlukan adalah konsumsi yang berimbang dan tidak berlebihan.
Pilihlah sumber air putih terbaik dengan menyadari manfaat dan resikonya.
1) Pada kondisi tertentu, misalnya demam, ibuhamil dianjurkan minum air yang
banyak guna menghindari kurang air karena terjadi penguapan, terlebih lagi pada
ibu menyusui.
2) Pada kasus konstipasi, asupan air putih yang cukup
bagi ibuhamil (sekitar 13 gelas)
dapat membantu meringankan gejala konstipasi.
3) Untuk mecegah terjadinya infeksi slauran kemih pada
kehamilan, pasien dianjurkan minum setidaknya 3 liter air sehari dan tidak
menahan keinginan berkemih di samping tetap menjaga hygiene daerah genital yang
baik serta berkemih sebelum dan sesudah aktivitas seksual.
4) Saat persalinan, dengan mempertimbangkan volume darah
yang keluar (150-250 mL), energi yang diperlukan untuk meneran, dan keringat
yang dikeluarkan, maka diperkirakan ibu memerlukan
- Proses memasak makanan bergizi
Beberapa cara untuk mempertahankan nutrisi dalam makanan
yang dimasak seperti dikutip dari situs Better Health Channel ini (Riskesdas,
2013).
- Simpan makanan secara
tepat seperti menjaga makanan dingin tetap dingin dan menutup beberapa
jenis makanan dalam tempat kedap udara.
- Cuci atau gosok
sayuran, bukan mengupasnya.
- Gunakan daun sayuran
paling luar lebih dulu, misalnya kubis atau daun selada, kecuali daun
sudah layu atau sudah tidak enak.
- Masak sayuran dengan
mikrowave, mengukus, membakar, atau memanggang ketimbang merebusnya.
- Bila Anda merebus sayuran,
selamatkan air yang mengandung zat gizi untuk membuat sup.
- Gunakan bahan-bahan
segar bila memungkinkan.
- Masak makanan dengan
cepat.
Pastikan...
- Tidak merendam sayuran
mentah dalam air. Tindakan ini dapat menyebabkan vitamin yang larut air
akan hilang.
- Tidak membiarkan buah
menjadi terlalu matang. Buah yang terlalu matang atau ranum akan
meningkatkan indeks glikemik secara drastis.
- Tidak meninggalkan
makanan yang telah dimasak semalaman dan kemudian memanaskannya.
- Tidak memasak makanan
yang mengandung zat pati seperti kentang terlalu matang. Hal ini dapat
meningkatkan kadar indeks glikemik.
- Tidak memotong sayuran
dalam ukuran kecil. Permukaan potongan sayur atau buah bisa terpapar
papas, cahaya, dan oksigen yang bisa merusak zat gizi.
- Selalu menggunakan pisau tajam. Menggunakan pisau tumpul saat
memotong sayuran segar dapat menyebabkan kerusakan sel yang akhirnya
menimbulkan kehilangan vitamin C.
- Penambahan kebutuhan kalori selama hamil
Tambahan kalori selama hamil digunakan bagi janin maupun aktivitas ibu.Menurut Widyakarya Nasional Pangan & Gizi X
20012 tambahan energi mematok angka 300 kkal perhari. Kesehatan ibu yang baik merupakan salah satu faktor
yang penting dalam kehamilan. Nutrisi adekuat, olahraga dan istirahat yang
cukup akan mempengaruhi kesehatan ibu. Jika berat badan ibu berada di dalam
batas normal sebelum kehamilan, ibu memerlukan asupan kalori sebesar 2200
kalori setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester I). Selama kehamilan
trimester II dan III ibu memerlukan tambahan 300 kalori perhari. Kalori
tambahan dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk ibu maupun janin.
- Jenis makanan yang banyak dikonsumsi selama hamil
a.
Makanan yang mengandung kaya akan karbohidrat
b.
Makanan yang banyak mengandung zat besi
c.
Makanan sehat kaya akan kandungan Protein
d.
Makanan yang mengandung Vitamin
e.
Air
8.
Jenis makanan
yang harus dibatasi selama hamil
a. Hindari makanan yang mentah seperti sayuran (lalapan,
salad), daging dan aneka seafood yang masih mentah atau dimasak setengah matang
mentah seperti kerang , oysters.
b. Seafood hidup di laut dangkal dari laut yang telah
tercemar limbah, seperti kerang, kepiting, udang kecil bahakan hati-hati
mengkonsumi ikan bandeng.
c.
Telur mentah
atau setengah matang karena mengandung enzim yang menghambat penyerapan
nutrisi.
d. Daging olahan
e.
Makanan tinggi
lemak,dan gula
f.
Mie instan yang
tinggi kadar MSG dan pengawet
g.
Batasi minum
kopi /kafein 300 mg per hari. Sebagai contoh satu gelas kopi hitam mengandung
80 -150 mg kafein.
h. Minuman instan yang banyak mengandung gula.
i.
Hindari alkohol
selama kehamilan. Alkohol berhubungan dengan persalinan prematur,
keterbelakangan mental, janin lahir cacat, dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
j.
Susu yang belum
dipasteurisasi
k. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci
l.
Makanan kalengan
yang mengandung pengawet, penyedap, dan pewarna
- Kenaikan berat badan selama kehamilan
Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil yang satu dengan yang lain akan berbeda. Hal
ini karena dipengaruhi oleh faktor tinggi dan berat badan sebelum hamil, ukuran
bayi dan plasenta, serta kualitas makan atau minum selama kehamilan. Secara
umum, kenaikan Berat Badan tersebut disebabkan oleh: Berat Bayi (3 - 3,5 kg),
plasenta (0,5 kg), rahim (1 kg), air ketuban (1 kg), pembesaran payudara
(0,5 - 1 kg), lemak tubuh (3 kg) dan peningkatan volume darah (1
kg). Apabila dahulu sebelum hamil, ibu mempunyai
berat badan yang kurang ideal dari BMI
(Body Mass Index). Maka dianjurkan kenaikan berat badan selama
kehamilan adalah 14 – 20 kg. Apabila berat badan normal, maka kenaikan yang
dianjurkan 12,5 – 17,5 kg. Sedangkan apabila berat badan sebelum hamil sudah
berlebih, kenaikan yang disarankan hanya sekitar 7,5 – 12,5 kg (Frankin,P:2005).
Perhitungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil
Untuk menghitung
Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil yang ideal, adalah dengan mengetahui terlebih
dahulu BMI-nya, dengan rumus:
BMI = Berat Badan Sebelum
Hamil (kg)
(Tinggi
Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Sebagai contoh
apabila berat badan sebelum hamil anda adalah 51 kg, tinggi badan 1,62 m, maka
BMI-nya adalah:
BMI = 52 : (1,62X1,62) = 51 : 2,62 = 19,47
Nilai BMI
|
Kategori Berat
Badan
|
Total Peningkatan
BB yang diharapkan pada Ibu Hamil
|
> 30
|
Kegemukan
|
6 – 9 kg
|
25 – 29,9
|
Berlebihan
|
6 – 11 kg
|
18,5 – 24,9
|
Ideal
|
11 – 15 kg
|
< 18,5
|
Kurang
|
12 – 18 kg
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar