Selasa, 09 Juni 2015

gizi pada ibu hamil

MATERI
GIZI PADA IBU HAMIL
  1. Pengertian 
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi (baik makro dan mikro) yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada trimester I, trimester II dan trimester III yang harus cukup jumlah dan mutunya serta harus dipenuhi dari kebutuhan makan sehari-hari, sehingga janin yang dikandungnya dapat tumbuh dengan baik serta tidak mengalami gangguan dan masalah (KFI, 2011).
            Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi ibu selama kehamilannya, dengan porsi dua kali makan wanita yang tidak hamil 
  1. Tujuan pemberian gizi seimbang pada ibu hamil menurut Sulistioningsih, 2011
a.       Mencukupi zat gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu, janin serta placenta
b.      Makanan tinggi kalori > pembentukan jaringan tubuh bukan lemak
c.       Penambahan berat badan selam hamil
d.      Mempertahankan status gizi optimal
e.       Mengurangi reaksi yang tidak diinginkan seperti mual dan muntah
f.       Membantu pengobatan penyulit selama hamil, seperti diabetes
g.      Mendorong ibu hami untuk melakukan kebiasaan makan yang baik, untuk dapat diajarkan kepada anaknya
  1. Pola makan selama hamil
Menurut Kusmiyati,Y. 2009 Konsumsi makanan pada ibu hamil tidak berbeda dengan konsumsi makanan pada ibu yang tidak hamil. Hanya saja jumlah dan mutunya  yang ditingkatkan. Pada ibu hamil makanan dapat diberikan dalam 4-5 kali makan, sesuai dengan kemampuan ibu. Susunan makanan sehari-hari harus diusahakan mengandung gizi seimbang. Makanan dengan gizi seimbang harus memiliki sumber zat tenaga (nasi, roti, kentang), sumber pembangunan (tahu, tempe, daging, ikan, telur, susu) dan sumber zat pengatur (sayuran dan buah buahan).
Contoh menu makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi :
Pagi :               Nasi
Kering Teri
Tumis Kangkung
Teh Manis
Pukul 10.00 :   Susu
Biskuit
Siang :             Nasi
Kalio Daging
Tumis Kacang Merah
Gulai Daun Singkong
Pepaya

Pukul 16.00 :   Bubur Kacang Hijau
Malam :           Nasi
Ikan Balado
Tempe Goreng
Sayur Bening
Bayam
Buah
Pola makan yang baik artinya menyantap cukup makanan dan menyantap beragam makanan yang sehat dan bergizi. Pola makan yang baik :
a.       Membantu tubuh tahan terhadap serangan penyakit dan tetap sehat
b.      Membantu menjaga gigi dan tulang tetap kuat
c.       Memberi kekuatan untuk bekerja dan beraktivitas
d.      Membantu pertumbuhan janin di dalam rahim
e.       Membantu mencegah perdarahan berat setelah melahirkan
f.       Membantu memulihkan kesehatan dengan cepat setelah bersalin
  1. Bahan makanan sehat
a.       Karbohidrat
Ibu hamil membutuhkan karbohidrat 45-65 % total energi dari karbohidrat. Bila sebelum hamil kebutuhan karbohidrat ibu sebesar 225 gram/hari, maka saat hamil kebutuhan meningkat menjadi 265 gram/hari. Karbohidrat sebaiknya berasal dari makanan pokok dan ringan, khususnya bersumber dari karbohidrat jenis pati, roti, mi, bihun, jagung, dan lain-lain. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.
b.      Protein
Protein sangat penting bagi pertumbuhan janin dan bagi tubuh ibu selama mengandung dan menyusui. Protein dibutuhkan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuhnya, terutama otak. Protein yang dibutuhkan ibu hamil kurang lebih 60 gram per hari. Berbagai macam makanan mengandung protein bisa didapatkan di dalam telor, susu, keju, kacang-kacangan, ikan dan daging.
c.       Lemak
Lemak baik (sehat) seperti lemak tak jenuh rantai tunggal (monounsatured) dan ganda (polyunsatured) yang mengandung Omega 3 (DHA) sangat diperlukan oleh ibu hamil. Jenis lemak ini bisa didapatkan di dalam minyak biji bunga matahri, minyak kacang-kacangan (almond, hazelnut, kemiri, kenari, wijen, kedelai), labu, jagung dan ikan. Kebutuhan DHA ibu hamil berkisar antara 200-300 mg per hari.


d.      Vitamin dan mineral
Sepanjang kehamilan, ibu membutuhkan asupan vitamin dan mineral dalam jumlah cukup untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin. Pada masa kehamilan, jumlah kebutuhan energi, vitamin, dan mineral meningkat kurang lebih sekitar 10-50 persen.
Kebutuhan vitamin antara lain meliputi:
1.      Asam folat
Asam folat sangat diperlukan janin, kekurangan asam folat selama kehamilan dapat menyebabkan defek tabung saraf (Neural Tube Defect) yang dapat bermanifestasi dalam berbagai macam cacat lahir. Berbagai macam makanan yang disebutkan diatas sebagaian besar mengandung asam folat yang tinggi, seperti biji bunga matahari, sayuran hijau, asparagus, kacang-kacangan termasuk kacang polong, hati dan kuning telur. Saat ini setiap ibu hamil mendapatkan suplemen asam folat untuk mencegah kekurangan asam folat selama kehamilan. Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil minimum 400 mcg per hari
2.      Vitamin A.
Vitamin A mempunyai fungsi untuk penglihatan, imunitas, perkembangan paru-paru janin, pertumbuhan tulang dan gigi ,mencegah kelainan bawaan dan perkembangan embrio.
Kekurangan vitamin A menyebabkan gangguan penglihatan, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Kebutuhan vitamin A pada ibu hamil 200 iu / hari, lebih tinggi daripada ibu tidak hamil. Sumber vitamin A antara lain: buah-buahan, sayuran warna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur dan lainnya.
3.      Vitamin B.
Vitamin B1 (Tiamin), B2 (Riboflavin), dan B3 (Niasin) dibutuhkan untuk membantu metabolisme energi. Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu mengatasi mual, muntah, dan mengatur metabolism protein dalam tubuh. Vitamin B12 penting bagi perkembangan sistem syaraf janin, membentuk DNA dan pematangan sel darah merah.
Selama hamil cadangan vitamin B12 dalam tubuh kemungkinan habis yang membuatnya berisiko mengalami defisiensi. Kekurangan vitamin B bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya.
Ibu hamil memerlukan 0,2 mg tiamin; 0,2 mg riboflavin; 0,1 mg niasin; 0,3 mg vitamin B12; 1,9 mg vitamin B6 setiap hari yang membantu untuk membentuk antibody. Sumber dari vitamin B adalah gandum, daging, susu, ragi, beras, kuning telur, sayur-sayuran segar, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
4.      Vitamin C.
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan, mencegah anemia, berperan dalam proses penyembuhan luka, membangun kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan stress ibu hamil, bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah, membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh, pembentukan tulang dan sendi janin. Jika kekurangan / defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Penggunaan vitamin C dalam trimester pertama tidak boleh berlebihan karena akan mengakibatkan cacat.
Ibu hamil disarankan mengkonsumsi sekitar 250 miligram per hari. Sumber dari vitamin C adalah Jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya.
5.      Vitamin D.
Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mencegah hipokalsemia, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah osteomalacia pada ibu. Jika asupan vitamin D tidak mencukupi, maka bayi akan mengambil asupan vitamin D dari tulang ibu. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu dan infeksi pernapasan pada bayi. Kebutuhan vitamin D pada ibu hamil adalah 10 mg. Sumber dari vitamin D adalah Minyak ikan, susu, telur, keju, dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.
6.      Vitamin E.
Vitamin E berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan (mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati) serta integrasi sel darah merah. Vitamin ini juga berfungsi sebagai senyawa antioksidan alami. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot, gangguan penglihatan, anemia, dan kelainan kulit.
Selama kehamilan dianjurkan mengkonsumsi 2 mg/hari. Sumber dari vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi
7.      Vitamin K.
Vitamin ini merupakan kebutuhan vital untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Disebut juga vitamin koagulasi, vitamin ini bertugas menjaga konsitensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan. Vitamin yang larut dalam lemak ini juga berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal. Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi. Tetapi pada umumnya, kekurangan vitamin K jarang terjadi. Ibu hamil memerlukan 65 mg vitamin K. Sumber dari vitamin K adalah makanan yang mengandung vitamin K adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran segar sejenis kobis (kol), susu, kuning telur dll

Kebutuhan Mineral
Hampir sama dengan vitamin, pada wanita hamil membutuhkan lebih banyak mineral dibanding sebelum hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.



Kebutuhan mineral antara lain meliputi:
1.      Zat besi
Zat besi sangat penting untuk mencegah anemia. Seperti asam folat, zat besi bisa didapatkan di dalam berbagai sayuran hijau, daging merah dan gandum. Kebutuhan zat besi ibu hamil 30 mg per hari
2.      Zat seng (Zinc) 
Fungsinya mencegah bayi terlahir prematur, mencegah kelainan bawaan, perkembangan otak agar normal, mencegah gangguan pertumbuhan organ tubuh janin, perkembangan otak agar normal, untuk kekebalan janin, proses pertumbuhan janin, sebagai factor pelancar dalam metabolism zat gizi. Jadi, seng juga diperlukan untuk membantu perkembangan otak janin dan mencegah kelainan saat lahir.
Defisiensi zink dapat menjadi hambatan pertumbuhan pada janin, kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah. Apabila kelebihan juga dapat menyebabkan terganggunya proses aktifitas sebagian organ tubuh dalam masa kehamilan.
Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari. Sumber makanan yang mengandung seng antara lain: daging, kerang-kerangan, biji-bijian, serealia dan kacang-kacangan. Namun kandungan zinc terbanyak ditemukan pada makanan kacang-kacangan.
3.      Yodium
Yodium merupakan bahan baku bagi pembentukan hormone tiroksin yang berfungsi mengatur pertumbuhan. Manfaat dari yodium adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan janin, mencegah penyakit tiroid, cacat bawaan dan memenuhi kebutuhan metabolisme yang meningkat. Kekurangan yodium bisa menyebabkan janin mengalami hipotirodisme yang berkelanjutan menjadi kretinisme dengan mental terbelakang (cacat mental). Sedangkan pada ibu hamilnya, bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar gondok di leher bagian bawah. Kekurangan yodium juga dapat menyebabkan keguguran, kelahiran premature, gangguan pertumbuhan pada bayi. Kelebihan yodium jarang terjadi, karena umumnya yang muncul adalah kekurangan yodium.  Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram/hari dalam bentuk garam beryodium. Sumber yodium: maknan laut dan garam yang sudah diiodinisasi.
4.      Fosfor
Fosfor berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi membantu mempertahankan keseimbangan asam / basa dalam cairan tubuh, berperan dalam pelepasan energi dari hidrat arang serta lemak, Untuk pembentukan komponen sel yang esensial dan berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsiums ibu. Defisiensi fosfor sering mengakibatkan kram pada tungkai. Seperti kalsium, kelebihan mengkonsumsi fosfor juga dapat menyebabkan kejang kaki pada ibu hamil. Kebutuhan terhadap fosfor menurut Nasoetion dan Karyadi (1988) kira-kira 0.2 gram perkalorinya. Dan Fosfor dapat ditemukan pada bahan makanan seperti susu (baik ASI atau susu buatan), susu padatan, keju, sereal, ikan, telur dan berbagai roti.
5.      Flour
Fluor berfungsi sebagai protilaktis penyakit gigi, pembentukan dan untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada janin. Kekurangan fluor menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih, akan menyebabkan warna dan struktur/ bangunan gigi yang tidak normal. Kebutuhan fluor juga tidak terlalu banyak diperlukan pada ibu hamil. Dalam air minum yang normal cukup mengandung banyak flour.
6.      Natrium
Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Defisiensi Natrium dapat menyebabkan gangguan pada system metabolisme pada ibu hamil. Tetapi jumlah kadar yang Natrium yang tinggi (kelebihan) juga dapat mempercepat perburukan fungsi ginjal. Kelebihan Natrium sendiri jarang terjadi dalam  masa kehamilan. Kebutuhan natrium meningkat seiring dengan meningkatnya kerja ginjal. Kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu. Sumber natrium yang utama dalam makanan adalah garam (NaCl)
7.      Kalsium
Kalsium diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Kebutuhan ibu hamil mencapai 950 mg perhari. Kalsium bisa didapatkan dalam susu, telur, ikan laut, sayuran hijau terutama brokoli.
  1. Air
Secara umum, kebutuhan air selama masa kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan volume darah yang meningkat.  Selain itu, dimasa kehamilan, khususnya pada trimester tiga, wanita akan membutuhkan lebih banyak konsumsi air terutama bila ia mengalami inkotinensia urin fisiologis akibat adanya tekanan pada kandung kemih oleh uterus yang membesar.
Konsumsi air yang cukup, tentu sangat diperlukan bagi wanita hamil dan menyusui, tetapi perlu disadari bahwa yang diperlukan adalah konsumsi yang berimbang dan tidak berlebihan. Pilihlah sumber air putih terbaik dengan menyadari manfaat dan resikonya.
1)       Pada kondisi tertentu, misalnya demam, ibuhamil dianjurkan minum air yang banyak guna menghindari kurang air karena terjadi penguapan, terlebih lagi pada ibu menyusui.
2)       Pada kasus konstipasi, asupan air putih yang cukup bagi ibuhamil (sekitar 13 gelas) dapat membantu meringankan gejala konstipasi.
3)       Untuk mecegah terjadinya infeksi slauran kemih pada kehamilan, pasien dianjurkan minum setidaknya 3 liter air sehari dan tidak menahan keinginan berkemih di samping tetap menjaga hygiene daerah genital yang baik serta berkemih sebelum dan sesudah aktivitas seksual.
4)       Saat persalinan, dengan mempertimbangkan volume darah yang keluar (150-250 mL), energi yang diperlukan untuk meneran, dan keringat yang dikeluarkan, maka diperkirakan ibu memerlukan




  1. Proses memasak makanan bergizi
Beberapa cara untuk mempertahankan nutrisi dalam makanan yang dimasak seperti dikutip dari situs Better Health Channel ini (Riskesdas, 2013).
    1. Simpan makanan secara tepat seperti menjaga makanan dingin tetap dingin dan menutup beberapa jenis makanan dalam tempat kedap udara.
    2. Cuci atau gosok sayuran, bukan mengupasnya.
    3. Gunakan daun sayuran paling luar lebih dulu, misalnya kubis atau daun selada, kecuali daun sudah layu atau sudah tidak enak.
    4. Masak sayuran dengan mikrowave, mengukus, membakar, atau memanggang ketimbang merebusnya.
    5. Bila Anda merebus sayuran, selamatkan air yang mengandung zat gizi untuk membuat sup.
    6. Gunakan bahan-bahan segar bila memungkinkan.
    7. Masak makanan dengan cepat.
Pastikan...
    1. Tidak merendam sayuran mentah dalam air. Tindakan ini dapat menyebabkan vitamin yang larut air akan hilang.
    2. Tidak membiarkan buah menjadi terlalu matang. Buah yang terlalu matang atau ranum akan meningkatkan indeks glikemik secara drastis.
    3. Tidak meninggalkan makanan yang telah dimasak semalaman dan kemudian memanaskannya.
    4. Tidak memasak makanan yang mengandung zat pati seperti kentang terlalu matang. Hal ini dapat meningkatkan kadar indeks glikemik.
    5. Tidak memotong sayuran dalam ukuran kecil. Permukaan potongan sayur atau buah bisa terpapar papas, cahaya, dan oksigen yang bisa merusak zat gizi.
    6. Selalu menggunakan pisau tajam. Menggunakan pisau tumpul saat memotong sayuran segar dapat menyebabkan kerusakan sel yang akhirnya menimbulkan kehilangan vitamin C.
  1. Penambahan kebutuhan kalori selama hamil
Tambahan kalori selama hamil digunakan bagi janin maupun aktivitas ibu.Menurut Widyakarya Nasional Pangan & Gizi X 20012 tambahan energi mematok angka 300 kkal perhari. Kesehatan ibu yang baik merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehamilan. Nutrisi adekuat, olahraga dan istirahat yang cukup akan mempengaruhi kesehatan ibu. Jika berat badan ibu berada di dalam batas normal sebelum kehamilan, ibu memerlukan asupan kalori sebesar 2200 kalori setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester I). Selama kehamilan trimester II dan III ibu memerlukan tambahan 300 kalori perhari. Kalori tambahan dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk ibu maupun janin. 
  1. Jenis makanan yang banyak dikonsumsi selama hamil
a.       Makanan yang mengandung kaya akan karbohidrat
b.      Makanan yang banyak mengandung zat besi
c.       Makanan sehat kaya akan kandungan Protein
d.      Makanan yang mengandung Vitamin
e.       Air
8.      Jenis makanan yang harus dibatasi selama hamil
a.       Hindari makanan yang mentah seperti sayuran (lalapan, salad), daging dan aneka seafood yang masih mentah atau dimasak setengah matang mentah seperti kerang , oysters.
b.       Seafood hidup di laut dangkal dari laut yang telah tercemar limbah, seperti kerang, kepiting, udang kecil bahakan hati-hati mengkonsumi ikan bandeng.
c.        Telur mentah atau setengah matang karena mengandung enzim yang menghambat penyerapan nutrisi.
d.       Daging olahan
e.        Makanan tinggi lemak,dan gula
f.        Mie instan yang  tinggi kadar MSG dan pengawet
g.        Batasi minum kopi /kafein 300 mg per hari. Sebagai contoh satu gelas kopi hitam mengandung 80 -150 mg kafein.
h.       Minuman instan yang banyak mengandung gula.
i.         Hindari alkohol selama kehamilan. Alkohol berhubungan dengan persalinan prematur, keterbelakangan mental, janin lahir cacat, dan berat bayi lahir rendah (BBLR).
j.         Susu yang belum dipasteurisasi
k.       Sayur-sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci
l.         Makanan kalengan yang mengandung pengawet, penyedap, dan pewarna
  1. Kenaikan berat badan selama kehamilan
Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil yang satu dengan yang lain akan berbeda. Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor tinggi dan berat badan sebelum hamil, ukuran bayi dan plasenta, serta kualitas makan atau minum selama kehamilan. Secara umum, kenaikan Berat Badan tersebut disebabkan oleh: Berat Bayi (3 - 3,5 kg), plasenta (0,5 kg), rahim (1 kg), air ketuban (1 kg), pembesaran payudara (0,5  -  1 kg), lemak tubuh (3 kg) dan peningkatan volume darah (1 kg). Apabila dahulu sebelum hamil, ibu mempunyai berat badan yang kurang ideal dari BMI (Body Mass Index). Maka dianjurkan kenaikan berat badan selama kehamilan adalah 14 – 20 kg. Apabila berat badan normal, maka kenaikan yang dianjurkan 12,5 – 17,5 kg. Sedangkan apabila berat badan sebelum hamil sudah berlebih, kenaikan yang disarankan hanya sekitar 7,5 – 12,5 kg (Frankin,P:2005).
Perhitungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil
Untuk menghitung Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil yang ideal, adalah dengan mengetahui terlebih dahulu BMI-nya, dengan rumus:
BMI =                         Berat Badan Sebelum Hamil (kg)
                                    (Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Sebagai contoh apabila berat badan sebelum hamil anda adalah 51 kg, tinggi badan 1,62 m, maka BMI-nya adalah:
BMI = 52 : (1,62X1,62) = 51 : 2,62 = 19,47
Nilai BMI
Kategori Berat Badan
Total Peningkatan BB yang diharapkan pada Ibu Hamil
> 30
Kegemukan
6 – 9 kg
25 – 29,9
Berlebihan
6 – 11 kg
18,5 – 24,9
Ideal
11 – 15 kg
< 18,5
Kurang
12 – 18 kg




Tidak ada komentar:

Posting Komentar