BAB
PEMBAHASAN
11. Proses Konsepsi adalah sebagai berikut :
Setiap bulan, salah
satu indung telur pada tubuh perempuan akan memproduksi 15 sampai 20 sel telur
(ovum), lalu melepaskan satu sel telur yang paling matang ke tuba falopi dan
siap dibuahi. Peristiwa yang disebut ovulasi ini terjadi sekitar 12 atau 16
hari setelah hari pertama siklus menstruasi.
Berbeda dengan pasangan Anda, tubuhnya memproduksi sperma segar setiap hari (bahkan beberapa jam setelah bercinta dengan Anda). Setiap ejakulasi mengandung 30 sampai 300 juta sel sperma (dan mereka bisa bertahan sampai 7 hari lamanya di dalam rahim Anda), tapi hanya satu yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur (ovum).
Selama perjalanan menuju sel telur, sperma menemui banyak rintangan. Salah satunya adalah kondisi vagina yang asam, yang membuat banyak sel sperma mati di perjalanan, mulai dari liang vagina, menuju rahim, sampai ke tuba falopi.
Belum lagi, sperma harus menembus lapisan luar sel telur (ovum), yang juga merupakan pekerjaan sulit (penuhi nutrisi penting untuk kualitas sperma yang baik dan lakukan diet kesuburan untuk membentuk sel telur dan kondisi rahim yang sehat).
Bila materi genetik kedua sel berhasil bergabung, embrio akan terbentuk di tuba falopi. Selanjutnya, embrio tadi akan bergerak menuju rahim, lalu menempel di dindingnya, dan selamat! Anda sudah menjadi calon ibu.
Selama proses terjadinya pembuahan, sel telur dan sperma menghadapi berbagai rintangan dan medan yang berat. Untungnya, kedua sel ini bekerja sama menciptakan berbagai macam cara untuk memenangi tantangan-tantangan tersebut.
Bagian cair dari air mani berfungsi memberikan nutrisi bagi sperma selama proses menuju tuba falopi. Saat ejakulasi, ia langsung menggumpal di dalam vagina Anda, menjadi pelindung fisik tiap sel sperma (untuk mencegah sperma berkeliaran ke arah yang salah). Setiap sperma yang tidak mampu melewati liang rahim akan langsung keluar lewat vagina. Sel-sel sperma yang pergerakannya lamban juga memiliki kemungkinan hidup yang sangat kecil dan akhirnya mati. Sebagai sistem pengamanannya, vagina memiliki lingkungan yang sangat asam yang dapat menghancurkan sel dalam waktu yang relatif singkat.
Serviks atau mulut rahim adalah lingkungan yang jauh lebih ramah ketimbang rahim. Di sana, sperma akan dibanjiri oleh lendir serviks yang telah dirancang khusus untuk mengangkutnya. Mendekati masa ovulasi, tekstur lendir serviks akan menjadi lebih melar, jernih, dan tipis. Melalui pengamatan mikroskopis, benang-benang molekul lendir serviks akan berbaris rapi membentuk pola seperti rel kereta api, sehingga sperma dapat naik dan ikut “menumpang” sampai ke tujuan. Inilah alasan mengapa Anda perlu mencermati tekstur lendir serviks untuk memprediksi masa ovulasi atau masa subur.
Penambah kecepatan. Sel sperma yang baru saja terejakulasi masih harus menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk melalui proses perubahan biokimia. Perubahan ini merupakan semacam penambah kecepatan selagi sperma berenang menuju rahim dan tuba falopi untuk bertemu sel telur (ovum).
Kunci sukses proses terjadinya pembuahan adalah waktu yang tepat. Proses pelepasan sel telur (ovum) dari indung telur (pabriknya) ke tuba falopi membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga sperma harus menemui sel telur dalam waktu yang pas. Bila sperma sampai terlalu dini, mereka berisiko mati sebelum sel telur (ovum) muncul. Sebaliknya, bila sperma muncul terlambat, mereka akan kehilangan kesempatan bertemu sel telur (ovum) karena telanjur luruh. Sperma juga dituntut untuk memilih tujuan mereka dengan hati-hati. Dalam sebulan, sel telur (ovum) yang matang muncul dari satu indung telur saja atau pada salah satu tuba falopi saja. Nah, sperma yang memilih saluran yang salah, mereka akan berakhir menunggu tanpa munculnya sel telur (ovum).
Biarpun akhirnya sperma berhasil bertemu sel telur (ovum), mereka masih harus berkompetisi menembus lapisan luar sel telur (ovum) yang keras. Sperma pertama yang berhasil masuk ke dalam inti sel telur (ovum)menjadi yang berhak melepaskan materi genetiknya. Dengan kata lain, sperma pemenang ini adalah yang terbaik.
Begitu sperma pemenang berhasil menembus dindingnya, sel telur (ovum) segera melepaskan reaksi kimia agar bisa menolak sperma lain masuk ke dalamnya. Selanjutnya, kromosom sperma dan sel telur (ovum) bertemu. Ini berarti sel telur (ovum) telah resmi dibuahi. Dalam hitungan jam, zigot akan membelah diri terus-menerus. Dalam satu minggu, gumpalan berisi kurang lebih seratus sel akan bergerak menuju rahim dan menempel di sana. Pada akhirnya, perjalanan panjang yang dilewati sel telur (ovum) dan sperma telah membawa Anda dan pasangan menuju kehidupan baru, yaitu menjadi calon ayah dan ibu.
Berbeda dengan pasangan Anda, tubuhnya memproduksi sperma segar setiap hari (bahkan beberapa jam setelah bercinta dengan Anda). Setiap ejakulasi mengandung 30 sampai 300 juta sel sperma (dan mereka bisa bertahan sampai 7 hari lamanya di dalam rahim Anda), tapi hanya satu yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur (ovum).
Selama perjalanan menuju sel telur, sperma menemui banyak rintangan. Salah satunya adalah kondisi vagina yang asam, yang membuat banyak sel sperma mati di perjalanan, mulai dari liang vagina, menuju rahim, sampai ke tuba falopi.
Belum lagi, sperma harus menembus lapisan luar sel telur (ovum), yang juga merupakan pekerjaan sulit (penuhi nutrisi penting untuk kualitas sperma yang baik dan lakukan diet kesuburan untuk membentuk sel telur dan kondisi rahim yang sehat).
Bila materi genetik kedua sel berhasil bergabung, embrio akan terbentuk di tuba falopi. Selanjutnya, embrio tadi akan bergerak menuju rahim, lalu menempel di dindingnya, dan selamat! Anda sudah menjadi calon ibu.
Selama proses terjadinya pembuahan, sel telur dan sperma menghadapi berbagai rintangan dan medan yang berat. Untungnya, kedua sel ini bekerja sama menciptakan berbagai macam cara untuk memenangi tantangan-tantangan tersebut.
Bagian cair dari air mani berfungsi memberikan nutrisi bagi sperma selama proses menuju tuba falopi. Saat ejakulasi, ia langsung menggumpal di dalam vagina Anda, menjadi pelindung fisik tiap sel sperma (untuk mencegah sperma berkeliaran ke arah yang salah). Setiap sperma yang tidak mampu melewati liang rahim akan langsung keluar lewat vagina. Sel-sel sperma yang pergerakannya lamban juga memiliki kemungkinan hidup yang sangat kecil dan akhirnya mati. Sebagai sistem pengamanannya, vagina memiliki lingkungan yang sangat asam yang dapat menghancurkan sel dalam waktu yang relatif singkat.
Serviks atau mulut rahim adalah lingkungan yang jauh lebih ramah ketimbang rahim. Di sana, sperma akan dibanjiri oleh lendir serviks yang telah dirancang khusus untuk mengangkutnya. Mendekati masa ovulasi, tekstur lendir serviks akan menjadi lebih melar, jernih, dan tipis. Melalui pengamatan mikroskopis, benang-benang molekul lendir serviks akan berbaris rapi membentuk pola seperti rel kereta api, sehingga sperma dapat naik dan ikut “menumpang” sampai ke tujuan. Inilah alasan mengapa Anda perlu mencermati tekstur lendir serviks untuk memprediksi masa ovulasi atau masa subur.
Penambah kecepatan. Sel sperma yang baru saja terejakulasi masih harus menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk melalui proses perubahan biokimia. Perubahan ini merupakan semacam penambah kecepatan selagi sperma berenang menuju rahim dan tuba falopi untuk bertemu sel telur (ovum).
Kunci sukses proses terjadinya pembuahan adalah waktu yang tepat. Proses pelepasan sel telur (ovum) dari indung telur (pabriknya) ke tuba falopi membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga sperma harus menemui sel telur dalam waktu yang pas. Bila sperma sampai terlalu dini, mereka berisiko mati sebelum sel telur (ovum) muncul. Sebaliknya, bila sperma muncul terlambat, mereka akan kehilangan kesempatan bertemu sel telur (ovum) karena telanjur luruh. Sperma juga dituntut untuk memilih tujuan mereka dengan hati-hati. Dalam sebulan, sel telur (ovum) yang matang muncul dari satu indung telur saja atau pada salah satu tuba falopi saja. Nah, sperma yang memilih saluran yang salah, mereka akan berakhir menunggu tanpa munculnya sel telur (ovum).
Biarpun akhirnya sperma berhasil bertemu sel telur (ovum), mereka masih harus berkompetisi menembus lapisan luar sel telur (ovum) yang keras. Sperma pertama yang berhasil masuk ke dalam inti sel telur (ovum)menjadi yang berhak melepaskan materi genetiknya. Dengan kata lain, sperma pemenang ini adalah yang terbaik.
Begitu sperma pemenang berhasil menembus dindingnya, sel telur (ovum) segera melepaskan reaksi kimia agar bisa menolak sperma lain masuk ke dalamnya. Selanjutnya, kromosom sperma dan sel telur (ovum) bertemu. Ini berarti sel telur (ovum) telah resmi dibuahi. Dalam hitungan jam, zigot akan membelah diri terus-menerus. Dalam satu minggu, gumpalan berisi kurang lebih seratus sel akan bergerak menuju rahim dan menempel di sana. Pada akhirnya, perjalanan panjang yang dilewati sel telur (ovum) dan sperma telah membawa Anda dan pasangan menuju kehidupan baru, yaitu menjadi calon ayah dan ibu.
2. Pertumbuhan dan perkembangan janin sebagai berikut :
1.
Minggu ke - 1 :
Minggu ini sebenarnya masih periode
menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan
kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir anda.
Proses pembentukan antara sperma dan
telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam
rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan
hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.
Sel - sel telur yang berada didalam
rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari sel ini akan
bertemu dengan sel - sel sperma dan memulai proses pembuahan.
Lima juta sel sperma sekaligus berenang
menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran
sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya
hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Pada saat ini kepala sel sperma telah
hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang
tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung
telur.
2.
Minggu ke - 2 :
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua.
Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah
membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira -
kira dua kali sehari sehingga pada hari yang keduabelas jumlahnya telah
bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium.
3.
Minggu ke - 3 :
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin
belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi
ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat
kecil, berdiameter 0,1 mm (millimeter) sampai dengan 0,2 mm (millimeter).
4.
Minggu ke - 4 :
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio
memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila
Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat
ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta
(urat besar yang membawa darah ke jantung).
5.
Minggu ke - 5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm
dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk
system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang
belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang
akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati,
pankreas dan pundi kencing.
6.
Minggu ke - 6 :
Ukuran embrio rata-rata 2 - 4 mm (millimeter)
yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung
bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk,
pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
7.
Minggu ke - 7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5 -
13 mm (millimeter) dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang
hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung
telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran
udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Begitu juga dengan organ pembiakan, kelenjar,
hati, buah pinggang, pundit air kencing dll terbentuk dengan lebih sempurna
lagi. Kaki dan tangan juga mulai tumbuh. Begitu juga dengan mata, telinga, dan
mulit akan semakin sempurna. Pada minggu ke delapan semua telah sempurna dan
lengkap.
8.
Minggu ke - 8 :
Panjang kira-kira 14 - 20 mm (milimeter).
Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung
hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga.
Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru
dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki
siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. Bayi sudah
mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta
lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis.
Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna.
9.
Minggu ke - 9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan
tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai
bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar
detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22 - 30 mm (milimeter) dan
beratnya sekitar 4 gram.
10. Minggu
ke - 10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk
mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel
saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil
dengan panjang 32 - 43 mm (milimeter) dan berat 7 gram.
11.
Minggu ke - 11 :
Panjang tubuhnya mencapai
sekitar 6,5 cm (centi meter). Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki
dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan
kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah
posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang
kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
12.
Minggu ke - 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan
hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi
telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak
jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm (millimeter)
dan beratnya 14 gram.
Mulai proses penyempurnaan seluruh organ
tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan
mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak
mata.
13.
Minggu ke - 13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta
berkembang untuk menyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi.
Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai
panjang 76 mm (milimeter) dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan
lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar
pembesaran kepala
14.
Minggu ke - 14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80 -
110 mm (milimeter) dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat.
Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai
tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium
turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi
kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
15.
Minggu ke - 15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem
kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan
jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga
pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113
mm (milimeter). Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari.
Kelopak matanya masih tertutup.
16.
Minggu ke - 16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan
membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan
mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah
adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak, tetapi tak perlu kuatir
jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang
bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm
(milimeter) dan beratnya 80 gram.
17.
Minggu ke - 17 :
Dengan panjang 12 cm (centi
meter) dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai
berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Rambut, kening, bulu
mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik
jari sudah mulai terbentuk
18.
Minggu ke - 18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa
mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras.
Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda
menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm (centi meter)
dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui
dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
“Kemudian
Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur”.
19.
Minggu ke - 19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam
lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan
saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap
jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm (centi meter).
20.
Minggu ke - 20 :
Setengah perjalanan telah dilalui. Kini,
beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm (centi meter). Dibawah
lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan
subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan
system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat.
21.
Minggu ke - 21 :
Usus bayi telah cukup
berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu
dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin
pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
22.
Minggu ke - 22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar
berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat
dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
23.
Minggu ke - 23 :
Meski lemak semakin
bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput.
Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki
kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan
kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram.Tangan dan kaki
bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
24.
Minggu ke - 24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi
masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim,
paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap
mengembang kulit bayi mulai menebal.
25.
Minggu ke - 25 :
Bayi mulai cegukan, Ini tandanya ia sedang
latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban
yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi
bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin
berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan
sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di
minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi
sudah mencapai 650 - 670 gram dengan tinggi badan 34 - 37 cm (centi meter).
26. Minggu
ke - 26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain
itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan
dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai
memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat
badan bayi sudah mencapai 750 – 780 gram, sedangkan tingginya 35 - 38 cm (centi
meter).
27.
Minggu ke - 27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru,
hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia
dilahirkan, memiliki peluang 85 persen untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah
pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat
umum bayi seusia si kecil 870 - 890 gram dengan tinggi badan 36 - 38 cm.
28.
Minggu ke - 28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya
25 cm (centi meter). Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun
semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun
gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut
ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun
jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat
bertahan hidup.
29.
Minggu ke - 29 :
Kelenjar
adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon
ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat
kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi
sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu
otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi.
Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya
1100 - 1200 gram, dengan tinggi badan 37 - 39 cm (centi meter).
30.
Minggu ke - 30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah
sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm (centi
meter). Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa.
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari
satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan
menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut
dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke
arah mana senter tersebut bersinar. Cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim
bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata.
Berat badan bayi 1510 - 1550 gram, dengan tinggi 39 - 40 cm (centi meter).
31.
Minggu ke - 31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang
dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air
seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml (mili liter) sehari di dalam air
ketuban.
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat
pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu
lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada
tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat
penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan
fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat
pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi
akan bergerak. Berat badan bayi 1550 - 1560 gram dengan tinggi 41 - 43 cm
(centi meter).
32.
Minggu ke - 32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna,
begitu pula dengan bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin
jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada
di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm
(centi meter), kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik
apabila di dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya
juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku
dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya
pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi.
33.
Minggu ke - 33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang
menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini
juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap
jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin
mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa
mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila
bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum.
Berat badan bayi 1800 - 1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43 - 45 cm (centi
meter).
34.
Minggu ke - 34 :
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat
membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai
mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah
bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan
proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda
mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000 - 2010 gram, dengan tinggi badan sekitar
45 - 46 cm (centi meter).
35.
Minggu ke - 35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara
sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan
tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada
tubuhnya.
Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai
memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya
telah sempurna. Berat badan bayi 2300 - 2350 gram, dengan tinggi badan sekitar
45 - 47 cm (centi meter).
36.
Minggu ke - 36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah
menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis
dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah
siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400 - 2450 gram, dengan
tinggi badan 47 - 48 cm (centi meter).
37.
Minggu ke - 37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk
bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan
lebat dan bertambah 5 cm (centi meter). Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi
sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim.
Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan
pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan
bayi di minggu ini 2700 - 2800 gram, dengan tinggi 48 - 49 cm (centi meter).
38.
Minggu ke - 38 hingga
minggu ke - 40 :
Proses
pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.
3. Anatomi panggul
Pada setiap persalinan harus di
perhatikan 3 faktor berikut:
1.
Jalan lahir
2.
Janin
3.
Kekuatan yang ada pada Ibu.
Jalan lahir dibagi atas :
a.
Bagian tulang terdiri atas tulang-tulang panggul dengan
sendi-sendinya (artikulasio) ; dan
b.
Bagian lunak terdiri atas otot-otot, jaringan-jaringan, dan
ligamen-ligamen.
Dalam
proses persalinan pervaginam janin harus melewati jalan lahir ini. Jika jalan
lahir khususnya bagian tulang mempunyai bentuk dan ukuran rata-rata normal
serta ukuran janinnya pun rata-rata normal, maka dengan kekuatan yang normal
pula persalinan pervaginam akan berlangsung tanpa kesulitan.
Penolong
persalinan harus mampu mengenal panggul normal dalam kehamilan, serta mampu
pula mengenal penyimpangan dari keadaan normal. Kelainan panggul bawaan karena
sesuatu penyakit pada umumnya jarang, dan kalaupun ada mudah dikenal secara
klinis.
1.
Jalan lahir bagian tulang
a.
Tulang-tulang panggul terdiri atas os koksa disebelah depan
dan samping dan os sakrum dan os koksigis di sebelah belakang. Os koksa terdiri
dari 3 bagian, yaitu os ilium, os iskhium, dan os pubis.
1.
Os ilium merupakan
tulang terbesar dengan permukaan anterior berbentuk konkaf yang disebut fossa
iliaka. Bagian atasnya disebut krista iliaka. Ujung-ujungnya disebut spina
iliaka anterior superior dan spina iliaka posterior superior.
2.
Os iskhium adalah bagian terendah dari os koksa. Tonjolan
dibelakang disebut tuber iskhii yang menyangga tubuh sewaktu duduk.
3.
Os pubis terdiri dari ramus superior dan ramus inferior.
Ramus superior os pubis berhubungan dengan os ilium, sedang ramus inferior
kanan dan kiri membentuk arkus pubis. Ramis inferior berhubungan dengan ops
iskhium kira-kira pada 1/3 distal dari foramen obturator. Kedua os pubis
bertemu pada simfisis.
b.
Tulang-tulang ini satu dan lainnya berhubungan. Di depan
terdapat hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri, disebut simfisis. Di
belakang terdapat artikulasio sakro-iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan
os ilium. Di bawah terdapat artikulasio sakro-koksigea yang menghubungkan os
sakrum dengan os koksigis.
c.
Diluar kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan
pergeseran sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser
lebih jauh dan lebih longgar, misalnya ujung os koksigis dapat bergerak ke
belakang sampai sejauh lebih kurang 2,5cm. Hal ini dapat dilakukan bila ujung
os koksigis menonjol ke depan pada partus, dan pada pengeluaran kepala janin
dengan cunam ujung os koksigis itu dapat ditekan kebelakang.
d.
Sakrum berbentuk baji, terdiri atas 5 vertebra sakralis.
Vertebra pertama paling besar, menghadap ke depan. Pinggir atas vertebra ini
dikelnal sebagai promontorium, merupakan suatu tanda penting dalam penilaian
ukuran-ukuran panggul. Permukaan anterior sakrum berbentuk konkaf.
e.
Os koksigis merupakan tulang kecuil, terdiri atas 4 vertebra
koksigis.
2.
Sendi Panggul
Terdapat 3 sendi panggul yaitu artikulasio sakroiliaka,
simfisis pubis, dan artikulasio sakrokoksigeal. Dalam kehamilan dan persalinan
artikulasio ini dapat bergeser sedikit lebih longgar. Pada disproporsi
sefalopelvik “ ringan “ kelonggarann ini kadang-kadang dapat memungkinkan
lahirnya janin pervaginam.
a.
Artikulasio sakroiliaka menghubungkan sakrum dengan ilium,
memungkinkan gerakan terbatas ke depan dan ke belakang, pergeseran yang terlalu
lebar pada artikulasio ini sering menimbulkan rasa nyeri di daerah persendian.
b.
Simfisis pubis terbentuk dari hubungan 2 os pubis.
Longgarnya hubungan simfisis ini dapat
menimbulkan simfisiolisis yang terasa sangat nyeri.
c.
Artikulasio sakrokoksigea merupakan hubungan os sakrum
dengan koksigis. Adanya sendi ini memungkinkan os koksigis tertekan ke belakang
pada waktu kepala janin lahir.
3.
Ligamen-ligamen panggul
a.
Ligamen yang menghubungkan os sakrum dengan os ilium pada
artikulasio sakroiliaka merupakan yang terkuat di seluruh tubuh.
b.
Ligamen sakrotuberosum mengikat sakrum dengan tuber iskhii, sedang
ligamen sakrospinosum menghubungkan sakrum dengan spina iskhiadika. Kedua
ligamen ini membentuk dinding posterior dari pintu bawah panggul.
4. Pelvis Mayor dan Pelvis Minor
Secara
fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan pelvis
minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis di atas linea terminalis, yang tidak
banyak kepentingannya di dalam obstetri. Yang lebih penting adalah pelvis
minor, dibatasi oleh pintu atas panggul (inlet) dan pintu bawah panggul
(outlet). Pelvis minor berbentuk saluran yang mempunyai sumbu lengkung ke depan
(sumbu Carus). Sumbu ini secara klasik adalah garis yang menghubungkan titik
persekutuan antar diameter transversa dan konjugata vera pada pintu atas
panggul dengan titik-titik sejenis di Hodge II, III dan IV. Sampai dekat Hodge
III sumbu ini lurus, sejajar dengan sakrum, untuk seterusnya melengkung ke
depan, sesuai dengan lengkungan sakrum. Hal ini penting untuk diketahui bila
kelak mengakhiri persalinan dengan cunam agar supaya arah penarikan cunam itu
di sesuaikan dengan jalannya sumbu jalan-lahir tersebut. Bidang atas saluran
ini normal berbentu hampir bulat, disebut pintu-atas panggul (pelvic inlet).
Bidang bawah saluran ini tidak merupakan suatu bidang seperti pintu
ataspanggul, aka tetapi terdiri atas dua bidang, disebut pintu-bawah panggul
(pelvic outlet).
Diantara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic
cavity). Ruang panggul mempunyai ukuran yang paling luas di bawah pintu-atas
panggul, akan tetapi menyempit di panggul tengah untuk kemudian menjadi lebih
luas lagi sedikit. Penyempitan di panggul tengah ini di sebabkan oleh adanya
spina iskiadika yang kadang-kadang menonjol ke dalam ruang panggul.
5. Pintu Atas Panggul
a.
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibatasi di
sebelah posterior oleh promontorium, di lateral oleh linea terminalis dan di
anterior oleh pinggir atas simfisis. Pada panggul ginekoid pintu atas panggul
hampir bundar, kecuali di daerah promontorium agak masuk sedikit.
b.
Ukuran-ukuran pintu atas panggul penting diketahui.
1.
Diameter anteroposterior yang diukur dari promontorium
sampai ke tengah permukaan posterior simfisis. Diameter anteroposterior disebut
pula konyugata obstetrika.
2.
Konyugata diagonalis yaitu jarak bagian bawah simfisis ke promontorium, yang dapat di ukur
dengan memasukkan jari tengah dan telunjuk ke dalam vagina dan mencoba meraba
promontorium. Pada panggul normal promontorium tidak teraba dengan jari yang
panjangnya 12 cm.
3.
Konyugata vera yaitu jarak pinggir atas simfisis dengan
promontorium diperoleh dengan mengurangi konyugata diagonalis dengan 1,5.
4.
Diameter transversa adalah jarak terjauh garis lintang pintu
atas panggul, biasanya sekitar 12,5-13 cm.
5.
Garis yang di buat antara persilangan konyugata vera dengan
diameter transversa ke artikulasio sakroiliaka disebut diameter oblikua, yang
panjangnya sekitar 13 cm.
6. Ruang Panggul
a.
Ruang panggul merupakan saluran diantara pintu atas panggul
dan pintu bawah panggul. Dinding anterior sekitar 4 cm terdiri atas os pubis
dengan simfisisnya. Dinding posterior dibentuk oleh os sakrum dan os koksigis,
sepanjang ± 12 cm. Karena itu ruang panggul berbentuk saluran dengan sumbu
melengkung ke depan.
b.
Sumbu ini adalah garis yang menghubungkan titik temu
konyugata vera dengan diameter transversa di pintu atas panggul dengan
titik-itik sejenis di Hodge II,III dan IV. Arah sumbu ini sesuai pula dengan
arah tarikan cunam atau vakum pada persalinan dengan tindakan.
7.
Pintu Bawah Panggul
a.
Pintu atas pintu bawah panggul adalah setinggi spina iskhiadika.
Jarak antara kedua spina ini disebut diameter bispinosum adalah sekitar 9,5 –
10 cm.
b.
Batas bawah pintu bawah panggul berbentuk segi empat
panjang, disebelah anterior dibatasi oleh arkus pubis, di lateral oleh tuber
iskhii, dan di posterior olekh os koksigis dan ligamen sakrotuberosum. Pada
panggul normal besar sudut (arkus pubis) adalah ± 90˚. Jika kurang 90˚,
lahirnya kepala janin lebih sulit karena ia memerlukan lebih banyak tempat ke
posterior.
c.
Diameter anteroposterior pintu bawah panggul diukur dari
apeks arkus pubis ke ujung os koksigis.
8.
Jenis Panggul
Dalam Obstetri dikenal 4 jenis panggul ( Pembagian Caldwell
dan Moloy, 1933), yang mempunyai ciri-ciri pitu atas panggul sebagai berikut:
a.
Jenis Ginekoid : panggil paling baik untuk wanita, bentuk
pintu atas panggul hampir bulat. Panjang diameter antero-posterior kira-kira
sama dengan diameter transversa. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
b.
Jenis Android: bentuk pintu atas panggul hampir segitiga.
Umumnya pria mempunyai jenis seperti ini, panjang diameter anteroposterior
hampir sama dengan diameter transversa, akan tetapi yang terakhir ini jauh
lebih mendekati sakrum. Dengan demikian, bagian belakangnya pendek dan gepeng,
sedangkan bagian depannya menyempit ke muka. Jenis ini ditemukan pada 15%
wanita.
c.
Jenis Antropoid: bentuk pintu atas panggul agak lonjong,
seperti telur. Panjang diameter antero-posterior lebih besar daripada diameter
transversa. Jenis ini ditemukan pada 35% wanita.
d.
Jenis Patipellod: sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid
yang menyempit pada arah muka belakang. Untuk melintang jauh lebih besar
daripada ukuran muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% wanita.
9.
Ukuran-ukuran Panggul
a.
Distansia Spinarum (± 24 cm – 26 cm); jarak antara kedua spina
iliaka anterior superior sinistra dan dekstra.
b.
Distansia Kristarum (± 28 cn – 30 cm); jarak yang terpanjang
antara dua tempat yang simetris pada krista iliaka sinistra dan dekstra.
Umumnya ukuran-ukuran ini tidak penting, tetapi bila ukuran ini lebih kecil 2-3
cm dari angka normal, maka dapat dicurigai panggul itu patologik.
c.
Ditansia oblikua eksterna (ukuran miring luar): jarak antara
spina iliaka posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dekstra dan
dari spina iliaka posterior dekstra ke spina iliaka anterior superior sinistra.
Kedua ukura ini bersilang. Jika panggul normal, maka kedua ukuran ini tidak
banyak berbeda, akan tetapi, jika pintu panggul itu asimetrik (miring), maka
kedua ukuran iti jelas berbeda sekali.
d.
Distansia intertrokanterika: jarak antara kedua trokanter
mayor.
e.
Konjugata Eksterna(Boudeloque) ± 18 cm: jarak antara bagian
atas simfisis ke prosessus spinosus lumbal 5.
f.
Distansia Tubernum (± 10,5 cm): jarak antara tuber iskii
kanan dan kiri. Untuk mengukurnya dipakai Oseander. Angka yang ditunjuk harus
ditambah 1,5 cm karena adanya jaringan subkutis antara tulang dan ujung
jangjar, yang menghalangi pengukuran secara tepat. Bila jarak ini kurang dari
normal, dengan sendirinya arkus pubis lebih kecil dari 90˚.
10. Bidang Hodge
Bidang-bidang Hodge ini dipelajari untuk menentukan sampai
dimanakah bagian terendah janin turun dalam panggul dalam persalinan.
a.
Bidang Hogde I: bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu
atas panggul dengan bagian atas simfisis dan promontorium.
b.
Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan Hodge I terletak
setinggi bagian bawah simfisis.
c.
Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang-bidang
Hodge I dan II terletak setinggi spina iskhiadika kanan dan kiri.
d.
Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang-bidang Hodge
I, II dan III, terletak setinggi os koksigis.
Oleh
caldwell dan moloi dijelaskan bahwa jenis-jenis pokok panggul seperti yang
telah dijelaskan diatas yang lebih sering ditemukan ialah pangul-panggul dengan
ciri-ciri jenis yang satu di bagian belakang dan ciri-ciri jenis yang lain
dibagian depan. Berhubung dengan pengaruh faktor-faktor ras dari sosial
ekonomi, frekuwensi dan ukuran-ukuran jenis-jenis panggul berbeda-beda diantara
berbagai bangsa. Dengan demikian standar panggul normal pada seseorang wanita
eropa berlainan dengan standar deangan wanita asia tenggara.
Pada
panggul dengan ukuran normal, apapun jenis pokoknya, kelahiran pervaginam janin
yang berat badan yang normal tidak akan mengalami kesukaran. Akan tetapi
pengaruh gizinya, lingkungan atau yang lain, ukuran-ukuran panggul dapat
menjadi lebih kecil dari standar normal, sehingga bisa menjadi kesulitan dalam
persalinan pervaginam. Terutama kelainan pada panggul android dapat menimbulkan
distosia yang sulit diatasi. Disamping- panggul-panggul sempit karena
ukuran-ukuran pada 4 jenis pokok tersebut kurang dari normal, terdapat pula
panggul-panggul sempit yang lain, yang umumnya juga disertai perubahan dalam
bentuknya. Menurut klasivikasi yang dianjurkan oleh Munro Kerr yang diubah
sedikit, panggul-panggul yang terakhir ini dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Perubahan bentuk karena kelainan pertumbuhan intra uterin:
a.
Panggul Naigele;
b.
Panggul Robert
c.
Spilt pelvis
d.
Panggul Asmilasi
2.
Perubahan bentuk karena penyakit pada tulang-tulang panggul
dan atau sendi panggul:
a.
Rakitis
b.
Osteomalasia
c.
Neoplasma
d.
Fraktur
e.
Atrovi, Karies, Nekrosis;
f.
Penyakit pada sendi sacro iliaca dan sendi sacro cocsigea
3.
Perubahan bentuk karena tulang belakang:
a.
Kifosis
b.
Skoliosis
c.
Spodilolistesis
4.
Perubahan bentuk karena penyakit kakai:
a.
Koksitis
b.
Luksasio cocsa
c.
Atrosi atau kelumpuhan satu kaki
Panggul
naegele hanya mempunyai sebuah sayap pada sacrum, sehingga panggul tumbuh
sebagai panggul miring. Pada panggul robert kedua sayap scrum tidak ada
sehingga panggul sempit dalam ukuran melintang. Pada split palvis penyatuan
tulang-tulang panggul pada simpisis tidak terjadi sehingga panggul terbuka
didepan.
Pada panggul asmilasi sacrum terdiri atas 6 os. Vertebra
(asmilasi tinggi) atau 4 os. Vertebra (asmilasi rendah). Panggul asimilasi
tinggi dapat menimbulkan kesukaran dalam turunnya kepala janin kerongga
panggul. Dahulu panggu rakitis bayak terdapat pada orang-orang miskin di dunia
barat karena pada masa kanak-kanak menderita rakitis sebagai akibat kekurangan
vitamin D dan serta kalsium dalam makanan dan kurang mendapat sinar matahari.
Jika anak mulai duduk, tekanan pada badan pada panggul dengan tulang-tulang dan
sendi-sendi yang lembek karena rakitis dapat menyebabkan sacrum dengan
promotoriumnya bergerak kedepan dan dengan bagian bawahnya kebelakang; dalam
proses ini sacrum mendatar. Ciri pokok pada panggul rakitis ialah mengecilnya
diameter atero posterior pada pintu atas panggul. Dewasa ini pnggul rakitis
dengan kesempitan yang ekstrim tidak ditemikan lagi, akan tetapi panggul picak
yang ringan karena gangguan gizi masih terdapat. Demikian pula osteomalasia
sewatu penyakit karena gangguan gizi yang hebat dan karena kekirangan sinar
matahari, yang menyebabkan perubahan dalam bentuk-bentuk tulang dalam panggul
sehingga rongganya menjadi sempit, ini jarang ditemukan.
Tumor tulang panggul yang dapat menyebabkan kesempitan jalan
lahir jarang sekali. Demikian pula halnya dengan fraktur tulang panggul yang
disebabaka timbulnya kallus, atau karena kurang sempurna sendinya yang dapat
mengubah bentuk panggulnya.
Pada kifosis kelainan tulang belakang bagian bawah, sacrum
bagian atas ditekan kebelakang, sedang sacrum bagian bawah memutar kedepan.
Dengan demikian terdapat panggul corong(tunel pelvis) dengan pintu atas panggul
yang luas dan dengan bidang-bidang lain menyepit.
Pada skoliosis kelainan tulang belakang bagian bawah, bentuk
panggul dipengaruhi oleh pada perubahan pada tulang-tulang diatas dan panggul
menjadi miring. Kelainan atau penyakit pada satu kaki yang diderita sejak lahir
atau dalam masa kanak-kanak menyebabkan kaki tersebut tidak dapat digunakan
dengan sempurna sehingga berat badan harus dipikul oleh kaki yang sehat.
Akibatnya panggul bertumbuh miring(pada post poliomyelitis masa kanak-kanak).
11. Diagnosis panggul sempit dan disproporsi pelvik
Pemeriksaan umum kadang-kadang sudah membawa pikiran kearah
kemungkinan kesempitan panggul. Sebagai mana adanya tubercullosis pada columna
verterbra atau pada panggul, luksasio koksa kongenitalis dan polio myelitis
dalam anamsis memberi petunjuk penting, demikian pula ditemukannya kifosis,
antilosis pada articulasio coxae disebelah kanan atau kiri dan lain-lain pada
pemeriksaan fisik umum memberikan isaarat-isarat tertentu. Pada wanita yang
lebih pendek daripada ukuran normal baginya, kemungkinan panggul kecil perlu
diperhatikan pula. Akan tetapi apa yang dikemukankan diatas tidak dapat
diartikan bahwa seorang wanita dengan bentuk badan normal tidak dapat memiliki
panggul dengan ukuran-ukuran yang kurang dari normal, ditinjau dari satu atau
beberapa segi bidang panggul. Anamnesis tentang persalinan-persalinan terdahulu
dapat memberi petunjuk tentang keadaan panggul.
DAFTAR
PUSTAKA
Varney, Helen :EGC,2006. Asuhan Kebidanan.Jakarta.
Mochtar, Rustam :EGC,1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta.
Wikhajosastro, Hanifa :2005.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.IlmuKebidanan. Jakarta.
Llewellyn, 2002, Dasar
– Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta : Hipokrates,
hal 17 – 20.
Prawirohardjo Sarwono,
2009, Ilmu Kebidanan, Jakarta
: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
Dias. 2010. Konsepsi. triadias.blog.com/2010/02/20/konsepsi/ unduh 17 Maret 2011 09.03 AM
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Dias. 2010. Konsepsi. triadias.blog.com/2010/02/20/konsepsi/ unduh 17 Maret 2011 09.03 AM
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
www.youtube.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar